Yohanes 4:1-42 (2)

Pdt. Max Chandra

Di dalam gereja masih banyak orang yang tidak jelas akan keselamatannya dan tidak jelas siapa yang mereka percaya.  Ketika orang Kristen ditanya siapakah Yesus mungkin banyak yang salah mengerti siapa Yesus.  Siapakah Allah Tritunggal, banyak orang Kristen tidak jelas dan mudah diombang-ambingkan oleh ajaran sesat.  Pelayanan di penjara Taiwan ada empat orang Kristen disidi.  Waktu bayi kecil mereka sudah dibaptis mamun kurang kenal Yesus, mereka pernah ke gereja tetapi tidak yakin apakah sudah lahir baru atau belum.  Setelah diinjili lagi maka mereka menerima sidi peneguhan iman.

Perempuan Samaria ini meskipun hidupnya tidak bermoral tetapi dia tahu sedikit tentang penyembahan kepada Tuhan, mungkin pernah belajar agama Yahudi.  Pengenalan dia dangkal dan salah.  Apanya yang salah?

  1. Dia fokus ke air sumur bukan air hidup.  Yesus menawarkan air hidup, tetapi dia terus berpikir tentang air sumur.  “...Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?”  Hari ini banyak orang ikut Tuhan hanya ingin mendapatkan berkat jasmani (air sumur). Sekedar ingin sembuh dari penyakit, dapat pekerjaan bagus dan lain-lainnya. Hanya yang berkaitan dengan hidup di dunia ini. Mereka tidak mementingkan dilahirkan kembali (air hidup) dan mengenal Yesus apalagi mengabarkan injil.

  2. Dia fokus ke tempat penyembahan.  Di gunung, di Yerusalem, di tempat suci atau bukit doa.  Tidak boleh orang percaya memutlakan bukit doa.  Yesus telah mengubah semuanya, di mana saja kita dapat beribadah dan berdoa.  “...saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran...”.

  3. Penyembahan berbanding lurus dengan pengenalan kepada Yesus. Setiap orang Kristen harus terus belajar mengenal Yesus.  Yesus berkata : “...Kamu menyembah apa yang kamu tidak kenal, kami menyembah apa yang kami kenal,...”

  4. Penyembahan berbanding lurus juga dengan kesucian hidup.  Pertobatan itu harus nyata.  Perempuan Samaria ini lahir baru, menerima air hidup dan bertobat.  Sebelumnya dia mengambil air pada tengah hari malu bertemu dengan orang lain, takut digosipin orang.  Tetapi setelah lahir baru, dia masuk ke kota mengakui perbuatannya dan mengajak orang lain juga untuk percaya.  Pertobatannya menjadi kesaksian yang baik dan membawa banyak orang ikut percaya Yesus.

Previous
Previous

Warisan dan Iman

Next
Next

Keluarga Hosea (Bagian 2)