Warisan dan Iman
Oleh : Pdt. Dimas A. Gulo
Yosua 22:3-Kamu tidak meninggalkan saudara-saudaramu selama waktu ini, sampai sekarang, tetapi kamu setia memelihara perintah TUHAN, Allahmu, kepadamu.
Usai perang, yang berhasil menaklukkan bangsa-bangsa di tanah perjanjian, Yosua sebagai penerus Musa menggenapi apa yang dijanjikan Musa kepada orang Ruben, orang Gad dan suku Manasye yang setengah itu, karena mereka telah ikut serta dan setia berperang bagi orang Israel. Sekarang tiba saatnya bagi mereka untuk kembali ke daerah seberang sungai Yordan yang menjadi warisan bagian mereka. Mereka telah setia menjalankan janji mereka dan Yosua setia menggenapi janji Musa (Bilangan 32:20-32).
Panglima Yosua menyerahkan warisan kepada pasukan tersebut. "... pulanglah ke kemahmu, ke tanah milikmu, yang telah diberikan kepadamu oleh Musa... Hanya, lakukanlah dengan sangat setia perintah dan hukum, yang diperintahkan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN... (baca Yosua 22:4-5).
Dari kedua pesan tersebut, Yosua mengajarkan sesungguhnya yang terpenting untuk mereka pelihara bukan harta kekayaan, bukan pula tanah warisan mereka. Yang terpenting adalah kesetiaan melakukan segala perintah dan hukum Tuhan yang diwariskan dari zaman Musa kepada mereka. Mereka perlu mengasihi Tuhan Allah mereka dengan segenap hati dan jiwa. Itulah bagian terpenting bagi mereka.
Pelajaran bagi kita, kita yang setia kepada Tuhan Yesus tentu diberkati dalam segala kelimpahan, dan akan kita wariskan kepada keturunan kita. Tetapi satu hal yang jauh lebih penting kita wariskan kepada generasi penerus kita adalah warisan iman. Jangan sampai kita abaikan ini sehingga generasi itu akhirnya binasa.