Ketaatan Orang Percaya

Cuplikan
My Utmost for His Highest (Pengabdianku Bagi Kemuliaan-Nya)
Renungan terbaik sepanjang zaman (survei Leadership Journal)

Oleh : Pdt. Gideon Ang

"Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan."(Yohanes 13:13)

Tuhan tidak pernah memaksa kita untuk taat. Namun ketika sungguh-sungguh mengenal-Nya, kita akan segera menaati-Nya. Kemudian Dia pasti menjadi Tuhan atas hidup kita, dan kita akan hidup memuja-Nya siang dan malam. Tingkat pertumbuhan saya dalam anugerah terlihat dari cara saya memandang ketaatan. Kita harus memiliki pandangan yang lebih tinggi untuk kata ketaatan, menyelamatkan kata itu dari kebobrokan dunia. Ketaatan hanya mungkin terjadi antara orang yang saling memiliki hubungan setara; seperti hubungan ayah dan anak, bukan antara tuan dan hamba. Yesus Kristus menunjukkan hubungan ini dengan berkata,"Aku dan Bapa adalah satu."(Yohanes 10:30)",...sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang diderita-Nya."(Ibrani 5:8). Sang Anak taat untuk menjadi Penebus kita, karena Dia adalah Anak, bukan karena Dia ingin menjadi Anak Allah.

(Oswald Chambers, My Utmost for His Highest)

Previous
Previous

Hamba yang Baik dan Setia

Next
Next

Keluarga Gideon - Bagian 2