Tuhan Tolonglah Aku!

Oleh : Pdt. Joni Stephen

Matius 14:22-33 :
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.  Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya,  mengapa engkau bimbang?" Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah.

Siapa yang tak pernah mengalami “angin ribut” dalam pengalaman perjalanan hidup ini? “Angin ribut” yang dimaksud ialah tantangan besar yang kita hadapi dan menimbulkan kesedihan yang besar juga. Saya yakin kita semua mempunyai pengalaman dengan “angin ribut”.

Dalam Injil Matius 14: 28, Petrus merasa sangat bergairah tatkala ia melihat Tuhan Yesus berjalan di atas air laut yang bergelora. Ia ingin juga bisa berjalan di atas air laut yang bergelora. Kata Petrus: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Bagi Petrus berjalan di atas air laut seolah-olah naik roller coster. Ia tidak tahu makna tantangan “angin ribut”.

Saudaraku, seperti halnya dengan Petrus, kita juga ingin berjalan di atas air laut. Kadangkala kita tidak meminta agar Tuhan Yesus dekat kepada kita. Karena dialah yang mampu menenangkan badai air laut dan berjalan di atas air laut. Di tengah “ombak badai dan angin ribut” kita harus mengenal Tuhan Yesus lebih mendalam. Ia adalah Tuhan yang menciptakan dan menguasai alam semesta. Karena Tuhan Yesus adalah Tuhan, ia berada di atas segala-galanya. Ia akan menyelamatkan kita serta menolong kita dalam keadaan apapun.

Tatkala Petrus berjalan di atas air dan mulai tenggelam karena ia takut sewaktu melihat ombak badai di sekelilingnya. Saat itulah ia berseru minta tolong pada Tuhan Yesus “Tuhan, tolonglah aku! Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya memegang dia.”

Pertanyaan bagi kita, adakah kita mempunyai keyakinan iman yang kuat dan pengenalan iman yang mendalam bahwa Yesus yang kita sembah dan percayai adalah Tuhan? Dia adalah Tuhan yang menciptakan dan menguasai alam semesta, Soli Deo Gloria.

Previous
Previous

Berkat Mengucap Syukur

Next
Next

Atasi Yang Memerangi Jiwa Kita