Tetap Bisa Melayani

Oleh : Hani Rohayani

Nats : Kisah 16:13-15; 40

Pada renungan sebelumnya yang berjudul Melayani dengan Apa yang Kita Miliki, dipaparkan bahwa pelayanan Tuhan Yesus dan murid-murid didukung oleh orang-orang “di balik layar”. Melalui ayat-ayat yang sudah kita baca tadi kita akan melihat bahwa pelayanan Rasul Paulus pun didukung oleh orang “di balik layar”, dalam hal ini adalah Lidya. Siapakah Lidya?

Alkitab mencatat bahwa Lidya adalah seorang dari Tiatira. Paulus dan Silas bertemu dengan Lidya di kota Filipi, di sebuah tempat sembahyang orang Yahudi. Alkitab mencatat bahwa Lidya adalah orang yang beribadah kepada Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Lidya adalah orang menyukai hal-hal rohani, orang yang menghormati Allah dalam hidupnya. Dari segi ekonomi, bisa dikatakan bahwa Lidya adalah orang berada atau sukses. Dia menjalankan bisnis sebagai  pedagang kain ungu yang pada waktu itu kain ungu merupakan barang mewah. Tidak sampai di situ, saya kira Lidya juga seorang yang pintar, karena pada kekaisaran Romawi saat itu, dominasi kaum laki-laki sangat kuat, tapi Lidya bisa berkiprah walaupun seorang perempuan.

Ketika Lidya mendengarkan Paulus mengajar Firman, Alkitab jelas mencatat bahwa Tuhan membuka hati Lidya sehingga dia percaya kepada Allah dan mengambil keputusan dibaptis. Lidya dan seisi keluarganya percaya kepada Allah dan dibaptis oleh Paulus. Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Keramahan hati Lidya membuat dia bersedia “membuka rumahnya” untuk Paulus dan Silas – yang adalah Hamba Allah – bahkan dikatakan bahwa: “Ia mendesak sampai kami menerimanya” (ayat 15). Hospitality Lidya yang terlihat di sini, dia mempersilakan hamba-hamba Tuhan untuk tinggal di rumahnya sebelum pergi untuk melayani ke tempat selanjutnya.

Alkitab tidak memberi keterangan tentang kejadian selanjutnya, tetapi pada ayat ke-40 dicatat bahwa Paulus dan Silas pergi ke rumah Lidya setelah mereka keluar dari penjara di Filipi. Ada yang menafsirkan bahwa setelah moment baptisan Lidya dan keluarganya, Paulus dan Silas begitu dekat dengan mereka sehingga Paulus dan Silas bisa datang ke rumah Lidya untuk “pulang” dan ditafsirkan juga bahwa beberapa waktu selanjutnya Lidya menjadi orang “di balik layar”dari pelayanan Paulus dan Silas.

Lidya tidak bisa pergi berkeliling untuk melayani seperti Paulus dan Silas, tapi Lidya bisa mendukung mereka dengan hal-hal yang ada padanya. Dengan sifat ramahnya, bersedia “membuka” rumah bagi Hamba Tuhan yang sedang melayani, itu pun melayani. Mungkin banyak di antara kita yang tidak bisa sepenuh waktu berkeliling mengabarkan Injil kepada orang yang belum percaya atau melayani sepenuh waktu, tapi kita bisa mendukung Hamba-Hamba Tuhan sesuai kemampuan kita, itu pun sudah menjadi berkat dan terlibat dalam pelayanan.

Previous
Previous

Keluarga Gideon - Bagian 2

Next
Next

Keluarga Gideon (Bagian 1)