Pengampunan dan Kesembuhan

Oleh: Pst. Max Chandra

Markus 2:1-12

Kisah orang lumpuh digotong empat temannya menemui Yesus tidak asing bagi kebanyakan orang Kristen. Ada satu hal yang menarik yaitu apa yang si lumpuh harapkan dan apa yang Yesus berikan tidak sama. Si lumpuh berhasil membujuk empat orang temannya menggotong dia dari rumah ke tempat Yesus, bahkan berhasil menembus kerumunan orang banyak dengan menaiki atap rumah, lalu menurunkan si lumpuh dengan tali tentunya. Usaha yang luar biasa. Bahkan Yesus memuji mereka karena Yesus melihat iman mereka hati Yesus tergerak.

Si lumpuh dan keempat kawannya mendengar bahwa Yesus menyembuhkan orang-orang buta, tuli, dan lumpuh, sebab itu mereka percaya jika si lumpuh bertemu Yesus pastilah disembuhkan. Betapa bahagianya jika dia dapat berjalan lagi seperti orang lain, dia tidak perlu lagi menyusahkan orang lain. Pengharapan ini begitu besar dan diharapkannya akan menjadi kenyataan.

Tetapi ketika si lumpuh benar-benar berada di depan Yesus, dan Yesus melihat iman mereka, Yesus berkata : "Hai anak-Ku dosamu sudah diampuni.” Jawaban Yesus diluar dugaan mereka. Mereka mengharapkan Yesus berkata : “Bangunlah angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Jawaban Yesus ini bukan saja mengecewakan si lumpuh dan keempat temannya, tetapi menimbulkan polemik dengan orang ahli Taurat yang hadir dan mendengar perkataan Yesus itu. Mereka berpikir siapakah Yesus ini? Beraninya mengampuni dosa. Bagi ahli Taurat hanya Allah yang
mengampuni dosa.

Yesus tahu apa yang dipikirkan ahli Taurat, lalu Yesus menjawab : “Manakah lebih mudah mengatakan dosamu sudah diampuni atau mengatakan angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Bagi kebanyakan orang mengatakan dosamu sudah diampuni lebih mudah karena tidak dapat terlihat dengan mata pengampunan itu, tetapi bagi Yesus sebaliknya. Untuk mengampuni dosa Yesus harus mati digantung di kayu salib, menderita dan mati, kemudian bangkit. Perlu pengorbanan yang besar.

Untunglah Yesus melanjutkan, kata-Nya : “Supaya kamu tahu bahwa Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa, maka sekarang bangunlah dan angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Akhirnya si lumpuh mendapatkan berkat ganda, dosanya diampuni dan dia sudah bisa berjalan.

Seandainya kita disuruh pilih satu saja dari berkat ganda itu, dapat berjalan atau dosa diampuni, yang mana yang kita pilih? Banyak orang Kristen yang lumpuh, duduk di kursi roda tidak disembuhkan. Apakah mereka tidak berdoa? Apakah mereka tidak beriman? Jawabannya dua-duanya bukan, Tuhan memberikan yang terbaik, yaitu pengampunan dosa. Pengampunan dosa ialah pintu masuk ke dalam kerajaan Allah. Pengampunan dosa adalah berkat yang kekal yang dibayar dengan harga yang sangat mahal oleh Yesus. Yesus disalib, menerima kutukan dan murka
Allah menggantikan kita. Dapat berjalan itu baik, namun hanya sementara, hanya ketika kita berada di dalam dunia ini. Yesus selalu memberikan yang terbaik dan lebih baik dari apa yang kita harapkan.

Previous
Previous

Pintu yang Sempit

Next
Next

Tujuan Baru