Jangan Balas Dendam!

Oleh : Pst. Max Chandra

Nats : Roma 12:17-21

Balas dendam adalah bagian hidup manusia sejak jatuh ke dalam dosa.  Cerita-cerita komik tidak akan berakhir karena balas dendam menjadi tema yang tidak ada akhirnya.  Bahkan kisah nyata tentang jaksa Pao Ching Thien yang terkenal adil itu menyetujui balas dendam demi keadilan.  Dendam keluarga yang tidak terbalaskan berarti tidak bakti kepada orang tua.  Alkitab menghentikan kisah dendam mendendam melalui Roma 12.  Apakah dengan menghentikan dendam orang boleh berbuat jahat sesuka hatinya?

Yesus mengajarkan untuk mengasihi musuh dan mendoakan orang yang menganiaya kita (Mat.5 : 43-44). Di atas kayu salib Yesus mendoakan orang yang menyalibkan-Nya (Luk. 23:34).  Kasih yang teragung ialah kasih kepada musuh.  Yesus bukan hanya mengajarkan tetapi menjadi teladan ketika disalib, ketika merasakan puncak kesakitan dalam penyiksaan.  Dia mengampuni.  Mengapa harus mengampuni?  Hanya orang yang diampuni mempunyai kekuatan untuk bertobat.  Bagaimana jika orang jahat itu tidak mau bertobat?

Roma 12: 19 mengajarkan orang jahat yang tidak mau bertobat akan mendapat pembalasan, tetapi bukan pembalasan dari kita melainkan dari Tuhan.  “Janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis, pembalasan adalah hak-Ku, Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.”  Mengapa bukan kita yang lakukan pembalasan?  Bersyukur Tuhan mau menggantikan kita membalas.  Tuhan panjang sabar, pembalasannya tepat.  Beberapa kebaikan jika Tuhan yang balaskan :

  1. Tuhan menantikan orang jahat itu bertobat, kasih Tuhan menggerakan dia.

  2. Pembalasan Tuhan pas, tidak lebih tidak kurang.

  3. Kita tidak perlu membuang tenaga dan waktu, dan juga belum tentu kita sanggup membalas.

  4. Rantai balas membalas bisa distop oleh Tuhan.

  5. Pembalas Tuhan tidak main-main, rasa keadilan terpuaskan, penghukuman Tuhan di dunia dan di akhirat.

Previous
Previous

SIMSON

Next
Next

Mengenal Siapa Roh Jahat