Hukum Tabur Tuai

Sowing and Reaping

Eddy Hartanto

Alkitab banyak memuat kalimat “jika/jikalau …, maka …” yang adalah kalimat persyaratan, termasuk hukum-hukum. Hukum-hukum Tuhan adalah kekal, adil bagi semua orang, dan tidak bisa diakali manusia. Semua manusia hidup kemudian mati dan diadili. Matahari terbit-bersinar-terbenam dan hujan turun untuk setiap manusia. Semua manusia mengalami siang dan malam. Dan juga hukum tabur tuai, apa yang ditabur orang maka itu juga yang akan dituainya.

Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. (Galatia 6:7 TB)

Berkaitan dengan hukum tabur tuai, baru-baru ini penulis membaca suatu renungan di whatsapp group ditulis oleh dr Grace Natalia Andrian Simatupang dimana dia mensharingkan kisah papi-nya yang adalah seorang dokter yang sangat bermurah hati membantu para pasien yang berobat yang tidak mampu yang tidak jarang digratiskan dalam berobat atau menjalani operasi, malah ada yang ditanggung pribadi biayanya. dr Grace yang awalnya kesal karena merasa papinya dimanfaatkan orang bisa melihat bahwa banyak kebaikan yang ditabur oleh papinya dituai olehnya, Ketika dia mulai praktek sebagai dokter maka dengan cepat prakteknya dikenal oleh masyarakat.

Merenungkan lebih lanjut tentang menabur dan menuai, ada hal terdahsyat yang ditabur oleh Bapa kita di Sorga. Bapa di Sorga telah mengutus AnakNya Tuhan Yesus Kristus untuk mati menebus dosa manusia di kayu salib dan bangkit dari kematian membawa kuasa kebangkitan bagi manusia yang percaya kepadaNya. Dan kebangkitan Tuhan Yesus memulihkan kejatuhan manusia karena dosa. Apa yang hilang karena Adam jatuh, Tuhan Yesus sebagai Adam kedua dan terakhir merestorasinya.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. (Yohanes 12:24 TB)

Apakah yang ditabur dan dituai oleh Bapa di Sorga? Karena benih yang ditabur adalah Kristus, maka yang dituai adalah kristus-kristus yang adalah murid-murid Tuhan Yesus yang meneladani hidup Tuhan Yesus, mempunyai takaran kepenuhan Kristus dalam kasih agape Tuhan dan karakterNya, dan berbuah seperti Tuhan Yesus. Bahkan kata Kristen artinya Kristus kecil. Mereka yang hidupnya diurapi dan dipimpin Roh Kudus seperti Tuhan Yesus waktu berjalan di atas bumi.

sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, (Efesus 4:13 TB)

Tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, dalam bahasa Inggrisnya adalah measure of the stature of the fullness of Christ, yang juga setelah dilihat dari bahasa aslinya bisa diartikan takaran/ukuran dari umur/tinggi badan akan kepenuhan akan Kristus. Yang sepanjang penulis mengetahui, berkaitan dengan takaran kasihNya dan karakterNya. Apabila perjalanan iman kita tersendat dalam proses pertumbuhan ini maka kita perlu memeriksa pertobatan kita. Mari kita senantiasa menempatkan diri sebagai gandum-gandumNya yang akan dituai oleh Tuhan ke dalam kerajaanNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Previous
Previous

Makna Pengorbanan Kristus

Next
Next

Memandang Penderitaan Yesus di Salib