Memandang Penderitaan Yesus di Salib

Oleh: Pdt. Joni Stephen

Lukas 23:33-43

Dari pembacaan perikop ini kita dapat menemukan beberapa orang melihat Yesus ketika menderita di salib.

Pertama, Orang banyak yang ada di sana berteriak menyatakan keinginannya supaya Yesus menyelamatkan diri-Nya sendiri dari penderitaan di salib. Tetapi sesungguhnya mereka bukan sedang memikirkan penderitaan Yesus melainkan sedang mengolok-olok dan membenarkan pendapat mereka sendiri bahwa yang sedang tersalib itu tidak lain manusia biasa yang mengaku sebagai Mesias. Boleh dikatakan mereka ini mencerminkan golongan orang yang sama sekali tidak mau percaya dan mengabaikan penderitaan Kristus di salib.

Kedua, penjahat yang satu tidak beda dengan orang kebanyakan tersebut, ia mengolok-olok Yesus. Bedanya ia menempatkan diri sebagai sesama orang yang sedang menjalani hukuman, tetapi tidak merasa harus menjalani hukuman itu. Karena itu ia meminta Yesus untuk menyelamatkan diri Yesus sendiri dan dirinya. Orang tersebut mencerminkan kelompok orang yang tidak berdosa dan tidak merasa layak dihukum melainkan layak dibebaskan.

Ketiga, penjahat yang satu lagi berkebalikan dengan penjahat yang tadi disebut di atas. Ia menegur temannya sebab temannya tidak bisa melihat yang sebenarnya bahwa Yesus yang sedang disalib itu tidak berdosa, tidak berbuat salah apa-apa, sedangkan mereka adalah orang jahat. Maka ia menegur temannya dengan berkata, ”tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang layak menerima hukuman, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita namun orang orang ini tidak berbuat yang salah.

Orang ketiga ini mewakili kelompok orang yang menyadari siapakah dirinya, mengakui keberdosaannya dan yang mengakui seharusnya patut dihukum. Dengan kesadaran demikian orang ini akhirnya merendahkan diri dan memohon kepada Yesus untuk diselamatkan, sebab hanya Yesus yang dapat melakukannya.

Perenungan kita hari ini mengingatkan akan kasih Allah yang dikaruniakan kepada kita, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita. Ketika kita masih berdosa.”

Previous
Previous

Hukum Tabur Tuai

Next
Next

Tujuan Kebangkitan-Nya