Dari Masalah Menuju ke Penyembahan

Oleh: Pdt. Selamet Y. Hakim

Dari Masalah menuju ke Penyembahan

Kejadian 26:1-25

Peningkatan kasus Covid yang melanda dunia, khususnya Indonesia, mengakibatkan aktivitas dunia terhenti, rumah sakit menjadi penuh, banyak orang yang menderita dan angka kematian menjadi meningkat. Kondisi seperti ini membuat orang percaya berteriak kepada Tuhan, dan tidak sedikit yang menyalahkan Tuhan atau bertanya mengapa?

Tidak gampang untuk menjawab pertanyaan ini, namun setelah saya membaca Kejadian 26, saya bisa menemukan beberapa poin penting untuk menguatkan iman kita, khususnya ketika kita berada dalam situasi sulit seperti ini.

Sambil membaca artikel ini, saya mengajak semua pembaca untuk membuka Alkitab, terus berdoa agar tulisan Firman ini membuka mata hati kita semua.

1. Penderitaan bisa dialami oleh semua manusia setelah kejatuhan ke dalam dosa.
Dalam ayat 1, dikatakan terjadi kelaparan di negeri itu.
Itu berarti semua penduduk yang ada di negeri tersebut mengalami kelaparan, termasuk keluarga Abraham. Mereka semua mengalami penderitaan akibat dari kelaparan dan bukan kali pertama terjadi kelaparan melainkan beberapa kali.
Walaupun ada kelaparan namun Abraham dan keluarganya tidak mati karena kelaparan. Bukankah hal ini ajaib?

2. Manusia mencari jalan keluar .
Dalam ayat 2, dikatakan Abraham dan keluarga mau pindah ke Mesir, mengapa ke Mesir karena di sana ada sungai, itu berati tanahnya subur dan menghasilkan makanan, namun Tuhan menyuruh pergi ke tempat yang lain. Tempat yang lain adalah tanah Gerar, sebenarnya tanah ini tandus dan susah air namun karena Tuhan yang menyuruh maka mereka berangkat. Bukankah perintah Tuhan sering kali tidak masuk akal

3. Janji Tuhan di tengah kesulitan
Dalam ayat 3, Tuhan mengulang janjinya kepada Ishak dan Abraham. Apa yang ingin Tuhan sampaikan kepada Ishak ? yaitu: supaya Ishak tetap berpegang pada janji Tuhan. Hal yang tersulit dalam masa kesulitan adalah memegang janji Tuhan.

4. Janji Tuhan Ya dan AMIN
Dalam ayat 12, dan ayat 18,19 dikatakan tanah yang gersang berubah menjadi subur dan berair, ini adalah mukjizat, semua terjadi karena janji Allah. Dan janji Allah masih berlaku sampai saat ini. Oleh karna itu jangan hanya berfokus pada masalah melainkan terus mengingat akan janji Tuhan.

5. Tuhan memperkenalkan diri lewat masalah.
Dalam ayat 24, Tuhan menampakkan diri kepada Ishak. Apa Tuhan katakan pada Ishak adalah sebuah pengenalan diri. Hal ini diulang setelah Tuhan menyatakan mukjizat kepada Ishak. Tuhan mau Ishak mengenal dia lebih dalam.

6. Masalah membawa Ishak menyembah Tuhan.
Dalam ayat 25, Ishak memanggil nama Tuhan dan menyembah Tuhan. Bisa Anda bayangkan, jika tidak ada kelaparan, pindah ke Gerar, apakah mungkin Ishak mengalami pertumbuhan rohani seperti ini?
Masalah membuat Ishak mengenal Tuhan dan pada akhir ia menyembah Tuhan.

Saya percaya kisah ini adalah sebuah tuntunan Tuhan bagi kita, khususnya di saat yang sulit ini, Tuhan Yesus memberkati kita.

Previous
Previous

Dari Sakit Menuju Hidup

Next
Next

Keluarga Nuh, Bagian II