Dari Sakit Menuju Hidup

Oleh: Pdt. Selamet Y. Hakim

Dari Sakit Menuju Hidup

Yohanes 11.

Bagian kedua yang ingin saya bagikan berkaitan dengan pertanyaan:
Mengapa Tuhan izinkan hal berat menimpa manusia, khususnya pada saat seperti ini, di mana pandemi COVID terus meningkat, jumlah orang meninggal semakin bertambah. Saya akan membagikan refleksi dari kisah Lazarus yang di bangkitkan (Yohanes 11).

Pendahuluan:
Ayat 1-3. Lazarus, Marta, dan Maria adalah keluarga yatim piatu, namun mereka mengasihi Yesus dan memiliki relasi yang baik dengan Yesus. Jika relasi yang baik ini diartikan sebagai doa pada zaman sekarang, maka saya ingin katakan bahwa mereka adalah keluarga yang berdoa. Marta dan Maria menyampaikan berita (doa) kepada Yesus bahwa Lazarus sakit.
Lazarus artinya Tuhan (telah) menolong. Benarkah Tuhan menolong?

Ayat 4-5. Rencana Yesus yang tidak diketahui oleh keluarga, murid, dan orang-orang pada waktu itu . Yesus berkata bahwa penyakit Lazarus tidak akan membawa kematian. Kalimat seperti ini tidak dipahami oleh Murid, keluarga Lazarus dan orang yang sedang mengalami kesusahan. Karena faktanya Lazarus mati. Dan memang dalam hidup ini ada banyak misteri dari Tuhan yang tidak kita tahu.

Ayat 6. Tindakan Yesus atas berita tentang Lazarus.
Yesus sengaja tinggal di tempat lain selama dua hari, akibatnya Lazarus mati (ayat 14), namun Ia kembali berkata Lazarus tidak mati, melainkan tidur (ayat 12, 15, 16). Apa yang Yesus katakan tidak dimengerti oleh murid-murid, dan bukan saja mereka tidak mengerti, baik Marta dan Maria dan orang yang hadir di sana juga tidak mengerti (lihat ayat 21-27, 28-33,36-39).
Dan memang kita harus memahami bahwa banyak hal yang terjadi tidak dapat di mengerti oleh nalar kita.

Ayat 40. Tuhan mau kita percaya bukan mengerti.
Terhadap banyaknya misteri kehidupan, Tuhan Yesus mau kita pertama percaya kepada-Nya, percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana yang indah bagi kita semua, hidup dan mati, sehat dan sembuh. Sebab kondisi demikian bukan alat ukur utama kebaikan Tuhan bagi kita. Tuhan adalah baik, baik ketika sehat atau sakit, susah senang atau hidup dan mati. Bahkan ketika kita harus mati, Dia telah menyiapkan tempat bagi kita. Kalau sampai Dia mengizinkan hal berat kita alami, sakit penyakit, bahkan kematian, ada rencana-Nya yang belum kita mengerti.

Ayat 42-43. Tuhan Yesus mau supaya keluarga Marta, Maria, murid-murid, orang banyak mengenal Dia.
Mengenal Tuhan Yesus bisa menyembuhkan adalah hal biasa, namun percaya kepada-Nya sebagai Tuhan yang mampu membangkitkan itu baru luar biasa, karena lewat kepercayaan ini, Tuhan menunjukkan kepada orang banyak bahwa Dialah utusan Allah. Utusan Allah yang diutus untuk memberikan hidup yang kekal kepada setiap orang yang mau percaya kepada-Nya.

Ayat 45-57. Lewat peristiwa kebangkitan, orang Yahudi dan pemimpin agama menangkap Yesus.
Poin ini lebih membuat kita tidak mengerti, seharusnya para pemimpin agama mengikuti Yesus, tapi justru sebaliknya, mereka berencana menangkap dan membunuh Yesus. Mengapa Yesus tidak lari malahan menyerahkan diri-Nya untuk disalibkan? Karena untuk itulah Dia datang mati, untuk menjadi tebusan bagi banyak orang (Yoh 3:16). Itulah kasih-Nya yang sempurna bagi kita. Dan setiap orang percaya harus melihat hal ini sebagai yang terutama untuk mengukur kasih Tuhan.
Bisa jadi tidak semua doa kita langsung dijawab Tuhan, namun Ia tidak pernah tidak mengasihi kita. Kalau pun Ia menunda menjawab doa kita, pasti ada rencana Nya yang indah

Dalam hal kisah Lazarus kita belajar bahwa ada rencana besar Tuhan ketika Ia menunda menyembuhkan Lazarus. Hal sama juga bisa kita alami, ketika Tuhan menunda menjawab doa kita adalah supaya di akhir dari semua peristiwa ini kita bisa melihat rencana Allah yang besar. Oleh karena itu: walau pun kita belum mengerti, namun kita tetap harus percaya, bahwa dalam Tuhan tidak ada doa yang tidak di jawab Tuhan, Dia Tuhan yang selalu mengasihi kita.

Akhir dari tulisan ini saya kembali ingin mengatakan bahwa Lazarus yang artinya Allah (sudah) menolong masih tetap berlaku sampai saat ini.

Previous
Previous

Dosa dan Salib

Next
Next

Dari Masalah Menuju ke Penyembahan