Bila Waktunya Tiba

Oleh : Pdt. Ariel Arianto

Sesudah itu Abraham menguburkan Sara, isterinya, di dalam gua ladang Makhpela itu, di sebelah timur Mamre, yaitu Hebron di tanah Kanaan (Kejadian 23).

Saat kematian sara (Istri Abraham) sudah tiba, dimana mereka ada di Kiryat-Arba, Hebron, di Tanah Kanaan. Sebagai orang asing dan pendatang, maka Abraham mencari tanah pemakaman yang cocok untuk istrinya dengan meminta petunjuk dari orang lokal (Bani Het). Akhirnya Abraham mendapatkan satu gua yang menjadi milik Efron bin Zohar untuk memakamkan Sara.

Efron bin Zohar “memberikan” tempat yang dicari atau yang mau di beli oleh Abraham, goa Makhpela dalam Ladang milik Efron bin Zohar. Terkesan sangan baik, Zohar “memberikannya kepada Abraham” untuk memakamkan istrinya. Tetapi Abraham tidak mau menerima begitu saja (agar tidak berhutang) dan tetap membayar. Apa yang dilakukan oleh Efron bin Zohar, ia membuka harga tanah sebesar 400 syikar perak. Harga yang termasuk sangat mahal. Yang pasti Efron bin Zohar tidak mau kehilangan kesempatan. Jika Efron bin Zohar mau menolong tentu tidak dengan harga yang mahal (kesempatan dalam kesempitan). (Hatinya dari awal memang sudah ada niat mendapatkan keuntungan dari peristiwa kedukaan yang ada).

Akhirnya Abraham memberli tanah tersebut dan disanalah Sara dimakamkan.

Yang dapat kita pelajari dari Kejadian 23:

  1. Perpisahan “karena cerai mati” merupakan perpisahan yang sangat berat. Karena sudah menjalani hidup setelah sekian puluh tahun bersama menjalani hidup dalam berbagai musin kehidupan yang ada. Kenangan yang sudah terpati sangat dalam memang sangat sulit dilewatkan.

  2. Tempat Pemakaman yang layak diberikan untuk orang yang sangat dikasihinya telah diperoleh.

  3. Abraham bangkit untuk menyelesaikan kasihnya kepada Sara dengan memakamkan Sara secara “terhormat/layak “ dengan membeli Goa di Makhpela sekaligus dengan ladangnya.

  4. Setiap manusia (semua manusia) pada akhirnya akan masuk ke dalam perhentian abadi: apakah bersama Tuhan atau tidak. Kembali pada masa hidup kita. Sudahkah kita memiliki dan menerima Tuhan yang hidup, Tuhan Yesus Kristus, sebagai Tuhan dan Juru Selamatmu. Di rumah Bapaku tersedia bagi kita semua yang menghidupi kebenaran Firman Tuhan dan yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan Yesus

Previous
Previous

Wujud Pengucapan Syukur

Next
Next

Berkat Mengucap Syukur