Berharga dalam Pandangan Allah

Oleh: Pdt. Joni Stephen

Mazmur 8:1-10

PPerikop ini disebut sebagai Mazmur tentang penciptaan, bagaimana tidak?
Ketika kita membaca Mazmur ini kita diingatkan akan penciptaan alam semesta seperti yang dicatat dalam Kejadian Pasal 1. Melalui mazmur ini, pemazmur mempunyai tujuan agar kita dapat menyaksikan keajaiban ciptaan Allah, dan memuliakan Tuhan sebagai Sang Pencipta yang Agung.

Pada ayat 2-3 dijelaskan juga adanya anak-anak dan bayi. Ini hal yang sangat menarik untuk kita renungkan. Mereka adalah ciptaan yang lemah, apalagi jika dibandingkan dengan kebesaran alam semesta. Pemazmur menyadari bahwa manusia memang mahkluk yang lemah, tidak berdaya, dan hina dibandingkan dengan alam semesta yang perkasa.

Pasti di antara kita ada yang pernah mengalami lemah dan takut dalam menghadapi gelombang pandemi Covid-19. Namun, bersyukur respon pemazmur segera mengoreksi pandangannya mengenai status manusia di tengah alam semesta. Bukan alam semesta yang diberi tempat lebih baik oleh Tuhan, namun manusia. Maka pemazmur mendorong kita dapat hidup memuliakan Tuhan. Meskipun kadangkala kita merasa sebagai mahkluk yang lemah dan hina, namun sesungguhnya kita sangat dikasihi Tuhan.

Adakah yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah? Tidak ada, bukan!
Sekalipun penderitaan, kesesakan, kelaparan,, bahaya? Tidak ada. (Roma 8:35).

Amin, Soli Deo Gloria!

Previous
Previous

Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah …

Next
Next

Memelihara Hati Nurani yang Murni