Bahasa Roh (Lidah)

Oleh : Pst. Max Chandra

Bahasa roh ada dua macam, yang satu adalah versi Lukas dalam Kisah Para rasul dan satu lagi versi Paulus dalam I Korintus 12 dan 14.  Bahasa roh versi Lukas itu sangat jelas ialah bahasa yang dapat dimengerti oleh orang yang mendengarnya.

Pada hari pentakosta yaitu perayaan hari besar orang Yahudi, orang-orang Yahudi diaspora perantauan generasi kesekian yang kurang bisa berbahasa Yahudi pada datang ke Yerusalem beribadah. Bertepatan waktunya ROH KUDUS dicurahkan di Yerusalem dan murid-murid Yesus mulai berkotbah kepada diaspora ini.  Mereka datang dari 15 negara dengan 15 bahasa dialek mereka.  Keajaiban terjadi, murid-murid berbicara dialek Galilea, namun diaspora itu mendengar mereka berbicara dalam bahasa dialek yang mereka mengerti.

Mereka menjadi percaya Yesus dan ada 3,000 orang yang dibaptis.  Murid-murid Yesus mendapat karunia bahasa roh.   Karunia seperti ini mungkin saja diberikan dalam keadaan tertentu ketika firman Tuhan diberitakan dan ketika tidak ada orang yang menterjemahkan, Tuhan bekerja secara ajaib berita itu terterjemahkan ke dalam telinga pendengar firman.

Selanjutnya bahasa roh versi Paulus sangat lain dari versi Lukas.  Bahasa ini malah yang mengucapakan kata-kata yang tidak jelas.  Bahasa roh ini diucapkan hanya kepada Tuhan bukan terhadap sesama manusia.  Kalau diucapkan kepada sesama manusia tidak berguna karena tidak ada orang yang mengerti artinya.  Bahkan jika dalam perkumpulan jemaat semua orang berbahasa roh lalu orang lain masuk, maka mereka akan mengatakan orang-orang itu sudah gila.

Menurut Paulus bahwa dia dapat berbahasa roh seperti ini lebih dari semua orang Korintus, dan jangan melarang orang berbahasa roh, tetapi harus teratur.  Paling banyak dua atau tiga orang secara bergilir.  Lagi dalam I Kor 12 Paulus menyebutkan ada sembilan karunia Roh, karunia yang ketujuh, delapan dan sembilah itu sangat berkaitan erat satu dengan yang lain.  Artinya jika ada karunia kedepan yaitu bahasa roh harus diapit dengan karunia ketujuh dan sembilan.  Apa itu karunia tujuh dan sembilan.  Karunia itu ialah karunia membedakan roh dan menterjemahkan atau menafsirkan bahasa roh.

Karunia bahasa roh ini mudah dipalsukan oleh roh jahat, sebab itu harus didahului karunia membedakan roh-roh.  Jangan-jangan karunia itu berasal dari roh jahat. Dan harus diterjemahkan.  Kalau berbicara bahasa roh ditambah karunia menterjemahkan mengapa tidak langsung saja berbicara dengan bahasa yang dimengerti dan jelas?    Apakah sebenarnya karunia bahasa roh versi Paulus ini?  Sepertinya diantara rasul hanya Paulus yang memilikinya bahkan Yesuspun tidak berbahasa roh.  Dan karena orang Kristen di Korintus melihat Paulus berkata-kata seperti itu lalu mereka menirukan seakan-akan mereka juga bisa berbahasa roh.

Apakah keistimewaan Paulus dengan rasul yang lain?  Apakah keistimewaan Paulus dari jemaat Korintus?  Paulus adalah rasul yang paling giat dari semua rasul, paling berani dan mengalami banyak penderitaan dan dianiaya dalam pelayanannya.  Dalam II Kor 1 dan Surat Filipi Paulus menceritakan penderitaannya, berkali-kali dipenjara disiksa seperti sudah dijatuhkan hukuman mati rasanya.  Dalam berbagai penderitaan  dalam pelayanan, Tuhan memberikan karunia untuk mengungkapkan kesedihannya dengan karunia bahasa roh.

Seseorang yang terlalu sedih bisa pingsan atau ketika berdoa mungkin dia berkata-kata tidak begitu jelas karena kata-katanya bercampur keluhan, tangisan, ketegangan.  Misalnya Hana ibunya Samuel, disakiti oleh madunya hatinya begitu sedih ketika berdoa di kemah suci, imam Eli mendengarkan dia dan menduga sedang mabuk karena kata-kata doanya tidak jelas.  Dia terlalu sedih sehingga Tuhan memberikan karunia kepadanya untuk mengutarakan doanya dengan karunia bahasa roh.

Paulus dalam Roma 8: 26, mengatakan : “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita, sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”  Itulah sebabnya Paulus mengatakan bahwa dia bisa berbahasa roh lebih dari semua mereka di Korintus.

Kesimpulan :  Bahasa roh diberikan kepada mereka yang dalam keadaan terlalu sedih, suatu karunia untuk mengutarakan perasaannya kepada Tuhan.  Orang lain tidak perlu tahu apa isi doanya, itu  hubungan antara Tuhan dengan orang yang diberi karunia.  Jadi jika kita tidak mengalami kesusahan besar, pergumulan besar, kita berdoa cukup pakai bahasa Indonesia saja. 

Previous
Previous

Waspada terhadap Amarah

Next
Next

Wujud Pengucapan Syukur