Keluarga Daud (Bagian 1)

Oleh : Pdt. Djohan Kusnadi

Daud dan keluarganya sangatlah kurang beruntung dibandingkan dengan raja pendahulunya Saul. Rumah tangga Daud penuh dengan drama berseri dan begitu banyak air mata yang harus tertumpah dalam  perjalanan keluarga Daud.

Daud sebenannya adalah seorang yang luar biasa diperkenan dan dipakai Tuhan.  Ia sangat luar biasa jauh dibandingkan dengan Saul. Banyak sekali catatan mengenai Daud baik di Alkitab maupun catatan-catatan sejarah bangsa Israel hingga saat ini.  Hari ini kita akan belajar dimana letak rahasia sehingga ia bisa dipakai Tuhan secara luar biasa.

Ada banyak kelebihan raja Daud seperti yang diucapkan oleh Rasul Petrus dalam khotbahnya di hari Pentakosta: Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita  sampai hari ini. 30 Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. 31 Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias… (Kis 2: 29-31)

Hal-hal yang luar biasa disini adalah:

Satu, Daud adalah satu-satunya raja yang memiliki 2 jabatan. Ini tidak pernah terjadi dan berhasil dimiliki oleh raja-raja lain di Israel selain Daud.  Kedua jabatan itu adalah: sebagai raja dan sekaligus sebagai nabi Tuhan. Jabatan raja Daud termasuk yang terpanjang yaitu mencapai 40 tahun sedangkan jabatan Nabi diberikan karena Daud bisa melihat ke depan tentang kedatangan dan kebangkitan Mesias. Mesias ini yang ditunggu bangsa Israel karena banyak dinubuatkan dalam kitab Torah maupun Talmud orang Yahudi.

Dua, Daud adalah raja dimana Allah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah.  Allah sungguh serius kepada Daud sehingga untuk berjanji saja Allah sampai mengangkat sumpah karena Allah sangat serius dengan Daud.  Allah serius dengan Daud karena Daud juga begitu serius dengan Tuhan Allahnya.  Kita nanti akan pelajari lebih lanjut akan keseriusan raja Daud kepada Tuhan Allahnya.

Ketiga, Kristus berkenan lahir sebagai keturunan raja Daud.  Ini berarti kerajaan Daud adalah bersifat kekal karena ada Kristus.  Kristus Yesus yang berkenan lahir dari benih keturunan raja Daud mendirikan Kerajaan Kristus yang telah memerintah ketika Dia memulai pelayanan-Nya selama tiga setengah tahun dan terus berlangsung sampai hari ini, kerajaan itu bahkan terus berlanjut sampai kekal selama-lamanya di surga karena Kristus Yesus akan memerintah bersama-sama dengan orang-orang pilihan-Nya  dari kekekalan sampai kekekalan.

Bukan hanya sampai disana, kalau kita perlihatkan nama Daud beredar di mana-mana khususnya dimana ada perwakilan atau duta besar negara Israel di dalamnya.  Ini disebabkan karena bendera Israel yang terdiri dari strip biru di atas dan di bawah sedangkan di tengah-tengahnya ada 2 segitiga bergabung membentuk bintang. Nama bintang itu adalah bintang raja Daud. 

Israel merindukan kejayaan dan kedaulatan Israel bisa terjadi seperti pada masa pemerintahan kerajaan Daud sambil menantikan sang Mesias yang akan datang menggenapi kerajaan itu. 

Kelebihan berikut adalah bila seorang petinggi  dari negara lain baik itu perdana mentri, raja, presiden, atau ketua parlemen datang berkunjung ke negara Israel maka mereka pasti ditempatkan atau menginap di sebuah hotel bernama King David Hotel.  Hotel mewah ini hanyalah diperuntukan buat tamu terhormat bangsa Israel.

Selain itu, bila kita melihat di Amerika Serikat, ada satu tempat khusus yang merupakan tempat peristirahatan bagi presiden Amerika Serikat.  Tempat retreat bernama Camp David  tersebut tidak asing lagi diliput banyak wartawan maupun media karena banyak pertemuan-pertemuan penting dilakukan di Camp David

Kembali ada nama Daud mucul di luar Israel dan tentu masih banyak tempat-tempat lain di seluruh penjuru dunia yang kerap memakai nama David atau Daud.

Daud yang luar biasa itu ternyata juga memiliki banyak kekurangan dan kelemahannya.  Ada tiga catatan kejahatan keji Daud dalam Alkitab. 

Kejahatan yang luar biasa dimulai ketika ia tidak ikut pergi berperang dan di saat ia sedang berjalan di sotoh istana, ia melihat seorang wanita sedang mandi dan wanita itu sangat cantik parasnya. Setelah Daud mengetahui bahwa wanita itu adalah istri Uria, salah seorang tentaranya, maka ia dengan otoritas kekuasaannya dengan mudahnya menyuruh orang untuk memanggil wanita itu untuk datang ke istana dan tidur dengannya. Ternyata dari satu kali persetubuhan tersebut berhasil  membuat wanita itu mengandung.  Tentu Daud menjadi sangat pusing karena ia ingin nama baiknya dan kerajaannya tidak goyah akibat perzinahannya itu. Daud tidak ingin Uria kelak akan melaporkan Daud karena kasus zinahnya dan itu akan menimbulkan gejolak di ketentaraan dan di pemerintahannya. Daud berpikir keras mengatur siasat untuk menutupi kejahatannya itu.  Akhirnya Daud dalam otoritasnya meminta Uria untuk pulang dan bisa beristirahat di rumah dan bersenang dengan istrinya.  Uriapun pulang namun Uria seorang patriot sejati yang tidak ingin masuk ke rumah karena Uria mengingat rekan-rekannya dan para pasukan Israel sedang di medan perang.  Pikirnya: masakan aku bersenang-senang dengan istriku sedangkan sahabat-sahabatku dan para atasanku sedang berjuang di medan perang.

Siasat Daud yang ‘kelihatan baik’ itu ternyata tidak berhasil untuk bisa menutupi aibnya.  Sehingga ia harus melakukan siasat yang lain yang jahat dimana Daud meminta Yoab agar menempatkan Uria di barisan terdepan dalam peperangan. Tujuannya sudah pasti agar Uria gugur di medan perang. Yoabpun mengatur strategi ketika mereka mencoba  mengepung kota Raba dimana Yoab tahu disana banyak orang yang gagah perkasa. Ia mengutus beberapa pasukan tentara termasuk Uria dalam peperangan yang berbahaya itu.  Akibatnya Uriapun harus gugur di medan peperangan (II Sam 11:1-11).  Setelah  mengetahui kematian Uria, Daudpun bak pahlawan yang membela anak buahnya tampil ke depan dan siap menikahi Batsyeba, istri Uria tersebut.  Kelihatannya begitu bagus dan indah di mata rakyat padahal di dalamnya penuh kebusukan dan kejahatan dimana ada dua dosa besar di sana yaitu perzinahan dan pembunuhan. Begitu jahatnya Daud setelah menghamili istri orang, iapun tidak segan membunuh suaminya. Bukannya meminta maaf, menyesali dosanya dan memohon ampun kepada Tuhan.

Kejahatan besar lain dari raja Daud adalah ketika ia sudah menjadi raja sangat besar dan berpengaruh luas, Daud mulai timbul kesombongannya yaitu ia ingin tahu berapa banyak orang yang tunduk kepadanya? Berapa banyak orang yang di bawah kekuasaanya dan sujud kepadanya? (II Sam 24:2-10). Dosa kesombongan ini sangat keji di hadapan Tuhan dan Tuhanpun menjatuhkan hukuman kepada Daud atas dosanya itu. Daud yang sudah merasa hebat dengan begitu banyaknya orang di bawah kekuasaannya maka harus dihukum. Dalam memberikan hukuman,  kebaikan Tuhanpun nampak  yaitu  dengan memberikan pilihan kepada Daud jenis hukuman apa yang ia mau pilih dari dosa kesombongannya itu.

Bayangkan, untuk menghukum Daud, Tuhan memberikan tiga pilihan kepada Daud.  Apakah tiga tahun bahaya kelaparan hebat melanda Israel, tiga bulan dikejar-kejar musuh atau tiga hari wabah penyakit sampar datang menyerang bani Israel.

Dari hukuman ini terlihat sasarannya hanya satu yaitu mengurangi jumlah populasi yang dibanggakan Daud sehingga Daud tidak layak lagi untuk berbangga.

Dosa kesombongan ini pernah dilakukan oleh lucifer yang menjadi sombong karena ia banyak menerima pujian dan itu mengakibatkan dirinya menjadi begitu sombong dan ia ingin menyamai Allah. 

Previous
Previous

Kasih yang Mengikat

Next
Next

Kabar Baik yang Dirindukan