Mengenal Untuk

Oleh: Pdt. Selamet Y. Hakim

Melanjutkan pembicaraan kita hari Selasa kemarin, kita melihat bahwa perintah Musa kepada bangsa Israel adalah perintah untuk mengenal Allah.

Apa manfaat mengenal Allah?

1. Mengenal untuk mengasihi-Nya.

Ayat 5, Kasihilah Tuhan Allahmu. Kita tidak dapat mengasihi Allah dengan utuh sebelum mengenal-Nya. Rasul Paulus dalam Filipi 3:10, mengatakan yang kukehendaki ialah mengenal Dia. Apa tujuan akhirnya? Bukan agar ini dan itu, tetapi agar aku dapat mengasihi Tuhan sepenuhnya. Pada saat kita bisa mengasihi Tuhan seutuhnya barulah kita bisa mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri (Knowing for Loving).

2. Mengenal untuk mengajarkan kepada generasi selanjutnya.

Pengenalan kita kepada Tuhan harusnya menjadi harta warisan yang paling berharga yang bisa kita bagikan kepada generasi selanjutnya. Kalau begitu pengenalan kepada Allah adalah warisan atau titipan yang harus dibagikan kepada orang lain. Jangan simpan buat dirimu sendiri, tetapi bagikanlah kepada yang lain (Knowing for sharing).

3. Mengenal untuk menghormati Tuhan (ibadah).

Pengenalan kita kepada Tuhan harusnya membawa sikap kita untuk menghormati Tuhan dan menyembah Dia. Teringat tulisan Yesaya dalam pasal 6. Bagaimana sikap Yesaya ketika melihat kemuliaan Tuhan. Dia bukan saja menyembah tapi mengatakan aku manusia celaka. Mengapa ia berkata demikian, karena ia menyadari betapa tidak layaknya dirinya di hadapan Tuhan. Hari ini kita umat yang beribadah. Harusnya kita mempunyai sikap seperti ini.

Bahwa ibadah yang sesungguhnya adalah saat di mana kita menyatakan Allah dengan segala kemuliaan-Nya. Tidak ada satu pun kesempatan yang boleh ada untuk menyombongkan diri apalagi mencuri kemuliaan-Nya (Knowing for honoring/ worshiping God).

4. Mengenal untuk hidup berkelimpahan.

Ayat 24. Supaya baik keadaan kita. Sungguh semakin kita mengenal Allah maka akan semakin baik keadaan kita. Mengapa bisa demikian? Dalam buku Knowing God, JI Packer menulis beberapa manfaat mengenal Allah.

Salah satu di antaranya adalah memiliki energi atau kekuatan yang besar.

Kekuatan inilah yang membuat kita mampu untuk menghadapi kehidupan .

Bukankah Rasul Paulus berkata: Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku (Filipi 4:13). Sungguh luar biasa.

Pertanyaannya bagaimana kita mengenal Allah? Kuncinya ada di dalam Yohanes 17:3.

Anda mau tahu lebih lanjut tunggu pembahasan selanjutnya

Previous
Previous

Kamu adalah Garam Dunia

Next
Next

Bilur-Bilur-Nya