Mengapa Yesus Harus Menjadi Daging?

Oleh: Pst. Max Chandra

Yohanes 1:1,14,18

Yesus diperkenalkan oleh Yohanes sebagai Firman yang menjadi daging dan tinggal di tengah-tengah manusia. Ada sebagian orang berpikir bahwa Yesus itu adalah manusia mau menjadi Allah, sebab itu mereka tidak percaya dan menolaknya, karena tidak masuk diakal bagaimana manusia menjadi Allah. Tetapi Alkitab jelas mengatakan sebaliknya bahwa Yesus adalah Firman yang bersama-sama dengan Allah dan Firman yaitu Allah, yang menjadi daging.

Mengapakah Firman atau Yesus itu harus menjadi daging atau manusia? Inilah ciri keistimewaan keselamatan di dalam kekristenan, bahwa Yesus menjadi manusia supaya dapat menyelamatkan manusia berdosa.

Pertama-tama kita harus tahu bahwa Yesus mungkin menjadi manusia, karena manusia diciptakan menurut gambar teladan Yesus.  Kejadian 1:26 Yesus mempunyai sifat kemanusiaan-Nya sejak di dalam kekekalan, sebelum lahir ke dunia sering muncul seperti malaikat dan Alkitab menyebutnya Malaikat TUHAN. Kemudian Yesus menjelma menjadi manusia atas pekerjaan Roh Kudus Yesus dikandung oleh perawan Maria dan lahir di Bethlehem. Dia menjadi manusia menjalani pertumbuhan seperti manusia.

Kedua, Dia menjadi manusia menjadi puncak wahyu dari Allah kepada manusia. Allah adalah pribadi yang ingin berkomunikasi dengan manusia. Namun karena manusia sudah berdosa dan Allah itu suci.  Kesucian Allah tidak memungkinkan manusia berdosa melihat Allah, barang siapa yang melihat Allah pastilah akan mati. Tetapi Allah yang menjadi manusia dapat dilihat, melihat Yesus sama dengan melihat Allah, sifat Allah kemuliaan-Nya, kasih-Nya terpancar dalam diri Yesus.

Ketiga, keallahan Yesus terpancar dari hidup-Nya, perkataan-Nya dan tindakan-Nya. Dia membangkitkan orang mati, mengampuni dosa yang hanya dikerjakan oleh Allah. Dia menjadi manusia supaya dapat merasakan serta mengalami kelemahan manusia, namun Dia tidak berdosa. Ibrani 4:15 Dia mengerti keadaan kita.

Keempat, Dia dalam keadaan-Nya sebagai manusia membatasi diri dalam kelemahan manusia, dicobai namun tidak berdosa, sehingga Dia adalah satu-satunya contoh teladan umat manusia. Hanya Dia yang mengalahkan maut, setia sampai mati di kayu salib. Semua nabi dan rasul tidak ada satu pun yang layak menjadi teladan kita. Bahkan  rasul  Paulus tidak berani menjadikan dirinya sebagai contoh yang harus diteladani, dia hanya mengatakan jadilah pengikutku sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus (1Kor 11:1).

Kelima, Yesus menjadi manusia karena Dia akan menjadi satu-satunya titik penghubung antara Surga dan dunia. Seorang yang menjadi penerjemah bahasa Inggris ke Indonesia dan sebaliknya harus menguasai bahasa Inggris dan juga menguasai bahasa Indonesia, tidak boleh hanya menguasai salah satunya saja. Yesus kalau mau menjadi titik penghubung surga dan dunia maka Dia harus Allah dan juga harus manusia. Yesus menjelma menjadi manusia supaya dapat mati sebagai korban penebus dosa bagi manusia. Dia adalah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yoh 1:29). Dalam kemanusiaan-Nya Dia mati di kayu salib dan dalam keallahan-Nya Dia bangkit dari kematian mengalahkan maut.

Previous
Previous

Membangun Diri

Next
Next

Bekal di Tahun 2022