Keluarga Yusuf

Oleh: Pdt. Djohan Kusnadi

Ada dua orang agung yang dosanya maupun kelemahannya tidak tercatat sama sekali di dalam Alkitab.  Mereka menjadi panutan indah berkenaan dengan kualitas kesuciannya di mata Allah. Mereka itu adalah Yusuf dan Daniel. Kali ini kita hanya fokus kepada Yusuf.

Yusuf adalah seorang yang luar biasa yang dicatat di Alkitab.  Ia adalah anak satu-satunya dari Rahel setelah belasan tahun masa penantian untuk mempunyai anak.  Ia juga adalah anak emas bagi sang ayah, karena Yusuf dilahirkan dimasa tuanya Yakub dan karena cinta sejatinya Yakub kepada Rahel yang otomatis mengalir ke Yusuf sebagai anak satu-satunya Rahel sebelum Benyamin lahir.  Yusuf selalu mendapat prioritas sangat utama bagi Yakub seperti perhatian, kasih sayang, memperoleh hadiah special yang maha indah dan mahal. Sang Ayah selalu memprioritaskan semuanya kepada Yusuf.  Akibat perlakuan yang terlalu berlebihan inilah menimbulkan kemarahan, iri hati dan sakit hati yang luar biasa dari kakak-kakaknya kepada Yusuf. Belum lagi sikap Yusuf yang begitu lurus dan jujur menjalankan segala ketetapan dan perintah sang ayah.

Yusuf inilah yang melaporkan kepada ayahnya tentang kelakuan Ruben, sang kakak tertua yang berani untuk menyetubuhi Bilha, salah satu istri ayahnya. Yakub tahu semua informasi hanya dari laporan Yusuf karena hanya Yusuflah yang paling bisa dipercayai dan yang paling disayangi (Kej 35:22).

Bagaimana kemarahan sang Ayah terjadi akibat laporan Yusuf yang menyebabkan kakak-kakaknya semakin membencinya.  Hal ini makin diperparah dengan mimpinya yang sangat menjengkelkan dan itu diceritakan kepada kakak-kakaknya yang jelas sudah sangat iri kepadanya.  Ia bahkan menceritakan kedua mimpinya kepada kakak-kakaknya dan untuk mimpi yang kedua ini ia ceritakan juga kepada ayahnya. Ayahnya langsung menegur karena dikatakan matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepada Yusuf. Ayahnya tidak paham mengapa harus menyembah Yusuf berdasarkan mimpi tersebut.

Keluguan Yusuf ini rupanya dipakai Allah untuk menggenapi maksud rencana-Nya. Akibat kemarahan dari kakak-kakak inilah yang menjadikan Yusuf harus mengalami banyak penderitaaan yang akhirnya memimpin dirinya ke istana dan menjadi orang kedua raja Firaun dari Mesir.

Hal-hal yang luar biasa dalam diri Yusuf adalah:

Satu, Yusuf sangat mengasihi keluarganya termasuk kakak-kakaknya.
Karena kasihnya ia rela melakukan apa saja yang disuruh oleh sang ayah demi kepentingan kakak-kakaknya. Yusuf harus membawa banyak makanan dan minuman untuk kebutuhan kakak-kakaknya.  Yusuf menuruti dan berjuang keras membawa kebutuhan logistik itu sampai ditujuan yaitu Sikhem berdasarkan perintah sang ayah.  Namun ternyata kakak-kakaknya telah terlebih dahulu berangkat ke Dotan sekitar 12 mil sebelah utara Sikhem.

Dengan berjerih payah karena muatan yang sangat penuh dan berat, semuanya harus dibawa segera ke Dotan agar tidak basi atau rusak.  Namun setelah sampai di Dotan bukanlah mereka berterima kasih tetapi langsung menangkap Yusuf dan ingin membunuhnya.

Berkat nasehat Ruben, sang kakak tertua,  maka diambil kesepakatan agar Yusuf dijebloskan ke sumur kering biar mati kelaparan dan kedinginan disana. Ruben sebetulnya ingin melindungi Yusuf agar tidak mati dibunuh oleh kakak-kakaknya yang lain. Dan bila ada kesempatan ia akan membebaskan Yusuf dari dalam sumur.

Namun saat saudagar Ismael lewat, timbul niat kakak-kakaknya untuk menjual Yusuf demi memperoleh uang tambahan. Selain itu mereka akan bebas dari sakit hati karena adik mereka akan segera lenyap dari kehidupan mereka. Perlakuan kakaknya ini sangat cocok seperti pepatah: air susu dibalas dengan air tuba.  Segala perbuatan baik Yusuf dibalaskan dengan memasukan Yusuf ke dalam sumur kering dan menjualnya ke pedagang Ishmael.

Betapa pedih dan hancur hati Yusuf karena begitu teganya kakak-kakaknya menjual dirinya yang telah mengantarkan makanan kepada mereka, betapa ia harus berpisah dengan ayahnya dan tentu dengan ibu kandungnya sendiri.  Sepertinya ia harus melalui lorong yang gelap, yang tidak jelas kemana arahnya dan kapan akan berakhir.  Belum lagi saudagar Ismael itu kembali menjual Yusuf dalam perdagangan budak dengan menggabungkan dirinya dengan budak-budak yang lain yang jelas begitu rendah kualitas hidupnya dibandingkan dengan dirinya yang berasal dari keluarga yang sangat berada. Semua budak harus dilelang agar cepat terjual dan untuk mendapatkan dirinya, maka Yusuf harus memperlihatkan otot-ototnya, raut wajahnya, giginya, dan gaya bicaranya agar memikat orang untuk membeli dirinya. Kesehatannya dan kebersihannya harus diteliti demi menaikan nilai jual.

Akhirnya karena pimpinan Tuhan, ia berhasil dibeli oleh Potifar, kepala pengawal kerajaan Mesir. Seorang yang sangat berpengaruh dan berkedudukan tinggi di lingkungan istana raja Firaun.

Dua, Yusuf tidak tolerir dengan dosa.
Bahkan Yusuf tidak segan-segan untuk melaporkan terjadinya dosa agar yang berdosa dapat teguran atau hukuman. Ini bisa dilihat bagaimana ia begitu berani menegur dosa Ruben yang tidur dengan Bilha, salah satu istri ayahnya.

Yusuf yang berani melaporkan dosa zinah kakak tertuanya adalah Yusuf yang juga dicobai dengan dosa yang sama di rumah Potifar oleh istri Potifar sendiri yang tentu sangat cantik mengingat posisi Potifar sebagai salah seorang pejabat penting kerajaan Mesir. Yusuf digoda bukan sekali dua kali bahkan sampai berhari-hari dan berulang-ulang kali.  Sampai akhirnya istri potifar membuat skenario dimana hanya dirinya dan Yusuf yang berada dalam rumah tersebut agar mereka bisa berhubungan dengan bebas, rahasia, dan aman.  Namun Yusuf yang konsisten dan tidak tolerir dengan dosa zinah adalah Yusuf yang juga menolak segala bujukan, rayuan bahkan ‘paksaan’.

Berapa banyak saat ini para hamba Tuhan atau pemimpin gereja atau pemimpin Kristen yang sering menyuarakan:
-  Jangan berzinah dan hiduplah kudus namun terbukti dirinya melakukan dosa zinah tersembunyi yang kemudian hari baru terungkap.
- Jangan korupsi, jangan tamak akan uang namun faktanya dirinya memiliki begitu banyak penghasilan dari persepuluhan yang diambil seluruhnya untuk kepentingan dirinya dan keluarganya.
- Jangan dengki, iri hati namun dirinya sangat marah dan tersinggung bila ada yang mampu menyaingi dirinya bahkan melebihi kemampuan dan popularitas dirinya.

Namun Yusuf konsisten dan ia tidak berubah dalam konsistennya dan akhir kisahnya bukanlah kebahagiaan, kemuliaan, atau hadiah dari Tuhan Allah karena kesuciannya, tetapi malah hukuman masuk penjara.  Yusuf telah difitnah oleh istri Potifar karena dituduh mau memperkosanya dengan menunjukan bukti pakaian Yusuf yang tertinggal karena Yusuf melarikan diri menolak paksaan istri Potifar untuk berzinah.  Buah kesucian Yusuf adalah ia dimasukan ke dalam penjara. Seharusnya Yusuf hancur hati karena perbuatan kesuciannya justru mendatangkan malapetaka bagi dirinya.  Namun Yusuf tegar dan tulus walau itu sangat menyakitkan.

Tiga, Yusuf sabar menanti janji Tuhan.
Yusuf sadar betul bahwa suatu saat ia akan menjadi orang luar biasa.  Dua mimpi yang semakin naik tingkatannya  menjadi tuntunan hidupnya bahwa ia akan menjadi orang besar.  Namun faktanya ia sekarang berada di tempat yang paling rendah yaitu penjara.  Sangatlah mustahil di tempat terendah ini akan memimpin dirinya untuk menduduki jabatan tinggi.  Belum lagi mengingat perjalanan hidupnya yang sudah pernah masuk sumur kering kemudian naik menjadi orang kepercayaan Potifar lalu sekarang turun paling rendah yaitu mendekam dalam penjara bersama dengan para pencuri, perampok, penjahat kakap, para penghianat negara, hingga para pembunuh berdarah dingin, semua ada di dalam penjara.

Belum lagi ditambah Juru minum raja Firaun yang lupa akan janjinya kepada Yusuf setelah dibebaskan dari penjara dan dikembalikan seperti semula posisinya.  Yusuf sepertinya harus melupakan semua mimpi dan janji indah karena semua jalan kelihatannya sudah tertutup dan ia akan hidup dalam penjara seumur hidupnya.

Rupanya, Tuhan ada maksud yang mulia bagi Yusuf, sebelum menjadi perdana mentri atau orang nomor dua setelah raja, Yusuf harus belajar bagaimana bisa menaklukan mereka semua agar bisa dikendalikan dan bisa percaya kepada dirinya.  Setelah lebih dari dua tahun dalam tahanan, barulah Tuhan menaikan dirinya melalui mimpi yang Tuhan berikan kepada raja Firaun. Raja Firaun menjadi sangat gelisah akan maksud mimpi itu dan raja berusaha memanggil seluruh tukang sihir dan orang kepercayaannya namun tidak seorangpun mampu menjelsakan akan arti dari mimpi itu. Saat yang tepat itulah, Tuhan menggerakan Juru minum raja untuk mengingat akan Yusuf dan janjinya kepada Yusuf.  Melalui kesaksian Juru minum raja itulah, Yusuf dipanggil dan diminta untuk menafsirkan arti mimpi itu. Tangan Tuhan sungguh ajaib menjadikan segala hal yang kelihatan mustahil menjadi kenyataan. Yusuf akhirnya berhasil menduduiki jabatan sebagai orang kedua setelah raja Firaun.  Ia sudah belajar banyak tentang management keuangan, dan mengatur orang di keluarga Potifar. Ia sudah belajar banyak tentang politik dan juga perilaku kehidupan orang-orang di dalam tahanan, ia juga sudah fasih berbahasa Mesir dan sekarang tidaklah sukar bagi dirinya menjadi pemimpin negara tertinggi setelah Firaun.  Yusuf Sungguh percaya akan janji Tuhan dan ia sabar menanti hingga janji itu tergenapi.

Previous
Previous

Sikap dalam Memberi

Next
Next

Berbahagialah dan Bersukacitalah