Keluarga Nuh, Bagian I

Oleh: Pdt. Djohan Kusnadi

KELUARGA NUH Bagian I

Keluarga Nuh adalah keluarganya Allah yang kedua yang diharapkan mampu menggantikan citra Adam yang telah rusak akibat dosa. Setelah Adam gagal karena ketidaktaatannya dengan memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat dan ketidakmampuannya membentuk keluarga yang harmonis, maka Nuh diharapkan bisa menjadi Adam kedua. Gambaran Ilahi yang erat bersekutu dengan Tuhannya dan tidak jatuh ke dalam dosa serta memiliki keluarga yang harmonis. Pada awalnya Nuh bisa memenuhi seluruh kriteria yang ada bahkan ia terkesan jauh lebih baik dibandingkan Adam.

Kelebihan Nuh

Pertama kita akan melihat sisi positifnya dari Nuh. Nuh ini sungguh seorang yang luar biasa agung dan memiliki banyak sekali kelebihan yaitu:

Ia adalah seorang Nabi Tuhan yang memiliki relasi yang dekat dengan Tuhan.  Ia bisa berkomunikasi secara intim dan langsung dengan Tuhan, bahkan mendengar suara Tuhan dengan begitu jelas selama hidupnya. Nuh Sungguh ideal sebagai pengganti Adam yang telah jatuh ke dalam dosa karena Nuh persis melakukan seperti yang Tuhan perintahkan kepadanya sampai ia berhasil dan selamat keluar dari bahtera itu.  Keintimannya dengan Tuhan semakin nyata ketika ia keluar dari bahtera, Nuh membangun mazbah dan memberikan korban syukur kepada Tuhan.  Tuhan pun segera bertindak aktif dengan memberikan tanda pelangi sebagai janji-Nya kepada Nuh bahwa Tuhan tidak akan membinasakan bumi ini lagi dengan air bah.

Kita membutuhkan kepala keluarga seperti Nuh pada masa kini. Di tengah-tengah kondisi zaman yang semakin jahat dan rusak namun Nuh tetap memiliki relasi yang intim dengan Tuhan bahkan bisa menyalurkan suara Tuhan kepada generasi yang bobrok itu.

Kelebihan Nuh yang ke dua adalah: Nuh adalah seorang yang benar di mata Tuhan. Penilaian ini diberikan oleh Tuhan Allah ­karena Tuhan Allah mampu menembus melihat kehidupan Nuh hingga ke dalam hatinya. Bagian ini adalah bagian yang bisa tersembunyi dari hadapan orang namun Tuhan mendapatkan Nuh sungguh benar di hadapan-Nya. Benar di sini adalah selalu bertindak adil dan berkedudukan benar di mata Tuhan. Bertindak adil yaitu Nuh selalu bertindak lurus di hadapan manusia dan selalu memilih kebenaran.

Padahal yang sering  dilakukan oleh orang-orang di zamannya saat itu adalah begitu serakah dalam melakukan segala kejahatan, begitu liar melakukan kebebasan seks kepada siapa saja yang mereka sukai. Ada yang melakukan dengan sesama jenis bahkan ada yang berani melakukannya dengan binatang. Namun Nuh tidak pernah melakukan hal itu sepanjang hidupnya dan hal itu ditiru oleh anak-anaknya.

Kelebihan ke tiga, Nuh selalu berjalan bersama Tuhan dalam roh dan kebenaran. Persekutuannya yang erat dengan Tuhan menjadikan Nuh mampu bertahan sebagai seorang yang benar, dikasihi dan dianugerahi Tuhan sepanjang hidupnya. Nuh seorang yang taat bersaksi dan mengabarkan Injil sekitar 120 tahun bersamaan dengan selesainya ia membuat bahtera yang Tuhan perintahkan.  Namun sayang sekali segala kesaksian, ajakan untuk percaya dan undangan masuk ke dalam bahtera tidak ada satu pun yang berhasil.  Anda bisa bayangkan pelayanan bersaksi Nuh dalam membawa orang untuk diselamatkan adalah yang paling lama. Tidak ada satu pun hamba Tuhan yang bisa menandingi keuletan Nuh yang tetap setia selama 120 tahun tanpa hasil sama sekali.  Sebaliknya justru orang mengolok-olok menertawakan dan menghina dirinya sudah tidak waras lagi. Penyebabnya adalah Nuh memberi kabar bahwa akan datang kiamat melalui banjir besar sedangkan mereka tinggal di daerah cukup tinggi datarannya sehingga bagi mereka adalah sangat mustahil bila mereka bisa meninggal akibat banjir besar.  Selain itu Nuh membuat kapalnya di dekat bukit bukan di tepi pantai.  Sehingga sungguh tidak masuk akal bagi orang di zamannya untuk bisa memahami kebenaran dan keabsahan berita Injil Nuh.

Kelebihan yang ke empat adalah, Nuh seorang biasa namun ia bisa merancang seperti arsitek tingkat tinggi bahkan berhasil mewujudkan bahtera yang seperti Tuhan perintahkan. Hasilnya tentu bisa disebut sebagai salah satu keajaiban dunia yang pertama kali terjadi.  Ia bisa menebang dan memotong kayu dengan alat yang begitu sederhana dan minim. Ia bisa merancang dengan kokoh semua ruang-ruang yang ada sehingga tidak ada satu pun binatang yang menjadi sakit, yang berkelahi atau saling memangsa.  Ini adalah kebun binatang yang terbesar di dunia yang pernah ada dan yang belum dapat ditandingi hingga sekarang ini sebagai yang paling lengkap, paling berkualitas, dan paling mudah pengaturannya. Mereka bisa masuk secara berpasangan, mau dan tunduk diatur, dan mudah diberi makanan. Dan kita percaya semua adalah karena campur tangan Tuhan.

Nuh pun harus memikirkan bagaimana pembuangan untuk limbah segala jenis sampah dan kotoran ternak agar seluruh ruangan tetap higienis, tidak berbau menyengat yang tentu bisa menyebarkan penyakit. Tenaga pekerja kapal ini pun terbatas yaitu tidak lebih dari 8 orang dan hanya 4 orang tenaga inti dengan satu orang kepala proyek/ manajer yaitu Nuh sendiri.  Tentu kita menyetujui bahwa ada pimpinan dan penyertaan Tuhan secara langsung untuk melakukan proyek raksasa yang memakan biaya, tenaga, dan waktu yang begitu besar dan lama.   Bagaimana Nuh bisa menempelkan atau merangkaikan kayu-kayu yang ada sehingga bisa berbentuk tepat menyatu tanpa bocor atau pecah.  Padahal belum ada paku untuk menyatukan kayu-kayu sedemikian kuat, serta belum ada lem khusus atau ter supaya tidak bocor dan beban bahtera yang tak terhitung beratnya.

Kehebatan ke lima yaitu Nuh bisa menyiapkan segala keperluan logistik tanpa kekurangan sedikit pun sehingga tidak ada yang mengeluh kelaparan baik manusia maupun binatang.  Padahal lamanya tinggal di dalam kapal/ bahtera adalah sekitar 18 bulan.  Binatangnya begitu banyak sekali, dengan berbagai ragam jenis makanan yang dibutuhkan dan ada sebagian binatang perlu makan berlipat-lipat ganda banyaknya dibandingkan dengan kebutuhan manusia. Dari mana semua itu bisa didapatkan dan dikumpulkan?  Berapa besar ruangan yang dibutuhkan untuk stok logistik tersebut.

Kehebatan yang ke enam adalah Nuh berhasil menjadi kepala keluarga yang dihormati di mana istri, anak-anak dan bahkan menantu-menantunya semua begitu taat dan tunduk kepadanya.  Ia adalah kepala keluarga yang berhasil menyelamatkan seluruh anggota keluarganya sehingga tidak satu pun yang binasa akibat air bah.  Jarang sekali ada kepala keluarga yang begitu hebat kepintarannya, begitu hebat ketenarannya dan begitu hebat pengaruhnya dalam keluarga.  Ada banyak kepala keluarga  sukses di luar rumah namun sayang tidak diimbangi dengan sukses di dalam rumah.  Atau hanya bisa sukses di rumah tanpa diimbangi oleh karier yang bagus. Namun Nuh memiliki ke dua-duanya.

Di manakah letak rahasia sehingga Nuh mampu melakukan hal-hal besar ini? Kuncinya adalah karena iman, maka Nuh dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan  melakukan dengan taat mempersiapkan bahtera  untuk menyelamatkan keluarganya;  dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya. (Ibr 11:7)

Iman mendatangkan ketaatan untuk mau terus berkomunikasi dengan Allah, melakukan perintah khusus Allah walaupun banyak tantangan, dan berjuang untuk menyelamatkan keluarganya.

Previous
Previous

Anda Masih Jatuh Bangun Dalam Dosa?

Next
Next

“Ini Tuhan!”