Anda Masih Jatuh Bangun Dalam Dosa?

Oleh: Eddy Hartanto

Anda Masih Jatuh Bangun Dalam Dosa?

Bagaimanakah kita bisa menghidupi ayat-ayat Alkitab yang menyatakan bahwa kita tidak dikuasai lagi oleh dosa (Roma 6:14) dan bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi (1 Yohanes 3:9). Lebih tajam dalam Alkitab bahasa Inggris ESV “No one born of God makes a practice of sinning” atau tidak berbuat dosa terus-menerus.

Menarik sekali untuk diperhatikan bahwa kata bertobat atau pertobatan disebut sebagai kata pertama dari bagian ayat-ayat kunci di Alkitab. Dua di antaranya, respon dari Petrus setelah berkhotbah di hari Pentakosta setelah kenaikan Tuhan Yesus. Ketika orang-orang tertusuk hatinya dan bertanya “Apakah yang harus kami lakukan?”, bagian pertama dari jawaban Petrus adalah bertobatlah.

Kisah Para Rasul 2:38 (TB)  Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

Yang kedua, dalam Ibrani 6:1, disebutkan bahwa pertobatan adalah bagian pertama dari asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus.

Ibrani 6:1-2 (TB) 1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, 2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang pertobatan, mari kita telusuri tentang natur dosa dalam manusia.

Dikuasai oleh natur dosa

Dalam tulisan Agustinus dari Hippo mengenai empat keadaan manusia (Fourfold State of Man), dijabarkan bahwa Adam, manusia pertama sebelum jatuh ke dalam dosa adalah berada dalam keadaan posse peccare, posse non peccare yang artinya bisa berdosa dan bisa tidak berdosa. Keadaan ini diilustrasikan dengan gambar nomor 1 di bawah ini. Dosa belum masuk ke dalam manusia dan Adam memiliki hubungan yang dekat dengan Allah.


Setelah Adam jatuh ke dalam dosa, Adam berkeadaan non posse non peccare yang artinya tidak bisa tidak berdosa. Dengan kata lain, Adam dikuasai atau diperbudak oleh dosa, yang diilustrasikan dengan gambar nomor 2 di atas. Kata dosa dalam bahasa asli perjanjian baru adalah hamartia yang berarti meleset dari target. Adam jatuh dalam dosa dan karena keturunan Adam selanjutnya adalah menurut gambar Adam, maka natur dosa ini berlanjut dan diturunkan ke seluruh umat manusia sampai hari ini. Ilustrasi gambar no 2 di atas, tubuh manusia menjadi gelap karena ada natur dosa dan kematian yang masuk, dan hati manusia menjadi keras seperti batu dimana suara hati nurani menjadi lemah dan menghilang ketika dosa dilakukan terus-menerus.

Jadi bagaimana? Bagi kita yang sudah percaya Tuhan Yesus, kita menjadikan pertobatan gaya hidup kita..

Arti Pertobatan

Mungkin sudah menjadi pemikiran umum, asal kita mengaku dan minta pengampunan atas dosa-dosa kita, atas hal-hal yang kita lakukan yang melanggar Firman Tuhan, maka bereslah. Ternyata belum lengkap. Contohnya Firaun. Keluaran 10:16-17 mencatat, Firaun menyesal dan berkata “Aku telah berbuat dosa terhadap TUHAN, Allahmu, dan terhadap kamu. Oleh sebab itu, ampunilah kiranya dosaku untuk sekali saja ...”. Jadi Firaun mengakui dosanya, tetapi ia tidak berbalik dari dosanya.

Atau penyesalan, dimana kita menangis menyesali dosa pelanggaran kita, apakah itu sudah pertobatan yang sesungguhnya? Ternyata juga belum lengkap. Matius 27:3-4 mencatat bahwa ketika Yudas melihat Tuhan Yesus dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia dan berkata “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Yudas benar-benar menyesal sehingga ia bunuh diri, tetapi ia tidak berpaling dari dosanya.

Pertobatan yang benar memerlukan tindakan, bukan hanya kata-kata di bibir atau di pikiran saja. Pertobatan yang lengkap dan sesungguhnya, bukan hanya menyadari bahwa kita telah berdosa terhadap Allah yang Maha Kudus, mengakui dosa-dosa kita kepadaNya, dan menyesal akan dosa-dosa tersebut, tetapi juga mengambil dan menjalankan keputusan untuk berbalik dari kehidupan berdosa tersebut. Ketika kita hidup dalam pertobatan dan dapat menunjukkan buah-buah pertobatan maka hati nurani kita menjadi tajam dan hidup kembali seperti diilustrasikan di gambar no 3 di bawah ini.

Kata bertobat dalam Alkitab dalam bahasa aslinya adalah metanoia yang memiliki arti perubahan pikiran atau berpikir lagi. Seorang murid Tuhan Yesus di Amerika mengatakan “Tuhan ingin kita berpikir lagi tentang hidup kita dan bagaimana kita telah hidup. Jika kita memikirkan ulang tentang Allah dan bagaimana dosa-dosa kita menyakitiNya, maka Allah juga akan memikirkan ulang atas apa yang Dia pikirkan tentang kita dan hidup kita.”

Nah, bagaimana kita bisa mengimplementasikannya? Kita harus spesifik! Dosa-dosa pelanggaran kita, kita tidak bisa berdoa secara generik atau borongan, “Tuhan ampuni dosa-dosa saya.” Tuhan akan bertanya, dosa-dosa yang mana yang minta diampuni?

Pertobatan Harus Spesifik!

Kita perlu berdoa memohon bantuan Roh Kudus untuk menerangi dan menguji hati kita apabila ada dosa-dosa dalam kehidupan kita yang harus kita bereskan di hadapan Tuhan, terutama dosa-dosa yang tersembunyi. Kemudian kita berdoa “Tuhan Yesus, saya mengaku saya berdosa A, B, C, saya mohon pengampunan dariMu Tuhan, dan hari ini saya memutuskan untuk berbalik meninggalkan dosa A, B, C. Terimakasih atas pengampunanMu”. Kemudian kita tunjukkan buah pertobatan dalam hidup kita sehari-hari sesuai dengan doa tersebut untuk berbalik dari dosa A, B, C.

Berikut adalah contoh dosa-dosa yang umum ditemui dalam konseling yang bisa membantu dalam pertobatan. Yang penting adalah apa yang Roh Kudus taruh dalam hati kita dosa apakah yang perlu kita bereskan.

Belum mengampuni (unforgiveness) atau kepahitan

Seringkali dalam dinamika hidup, seseorang terluka oleh perkataan, sikap, dan perbuatan orang lain bahkan tidak jarang orang yang melukai adalah orang terdekat seperti istri atau suami.

Kekecewaan terhadap Tuhan

Atas tragedi dalam hidup atau doa yang tidak terjawab

Dosa-dosa Seksual

Pornografi, masturbasi, berhubungan seks sebelum pernikahan, perselingkuhan, homoseksualitas, dsb

Dosa-dosa Sifat

Kemarahan, kesombongan, kemalasan, iri hati, depresi, ingin bunuh diri, suka tersinggung, ketakutan, kekhawatiran, dsb

Dosa-dosa Spiritual dan Sihir 

Meramal, meditasi transedental, pergi ke dukun, bermantera, kartu tarot, pasang susuk, melakukan perjanjian darah atau perjanjian apapun dengan kuasa kegelapan, mengutuk orang lain, dsb

Dosa-dosa Kecanduan atau Diperbudak

Alkohol, merokok, narkoba, game, dsb

Tips: apabila pembaca masih ada keterikatan dan terus jatuh bangun terhadap dosa-dosa tertentu setelah berdoa pertobatan secara verbal dan berjuang menghidupi pertobatan tersebut dengan sungguh-sungguh, tambahkan ke doa pertobatan tersebut dengan mengucapkan “Atas dasar pertobatanku ini terhadap dosa [jenis dosa tersebut], semua agen penyebab gairah dosa ini menyingkir dari hidupku, dalam nama Tuhan Yesus.” Dan dihimbau untuk menghubungi Wonderful Light Ministries untuk konseling dan bantuan doa.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Artikel selanjutnya: Anda Masih Jatuh Bangun Dalam Dosa?

Dalam tulisan Agustinus dari Hippo mengenai empat keadaan manusia (Fourfold State of Man), dijabarkan bahwa Adam, manusia pertama sebelum jatuh ke dalam dosa adalah berada dalam keadaan posse peccare, posse non peccare yang artinya bisa berdosa dan bisa tidak berdosa. Keadaan ini diilustrasikan dengan gambar nomor 1 di bawah ini. Dosa belum masuk ke dalam manusia dan Adam memiliki hubungan yang dekat dengan Allah.Setelah Adam jatuh ke dalam dosa, Adam berkeadaan non posse non peccare yang artinya tidak bisa tidak berdosa. Dengan kata lain, Adam dikuasai atau diperbudak oleh dosa, yang diilustrasikan dengan gambar nomor 2 di atas. Kata dosa dalam bahasa asli perjanjian baru adalah hamartia yang berarti meleset dari target. Adam jatuh dalam dosa dan karena keturunan Adam selanjutnya adalah menurut gambar Adam, maka natur dosa ini berlanjut dan diturunkan ke seluruh umat manusia sampai hari ini. Ilustrasi gambar no 2 di atas, tubuh manusia menjadi gelap karena ada natur dosa dan kematian yang masuk, dan hati manusia menjadi keras seperti batu dimana suara hati nurani menjadi lemah dan menghilang ketika dosa dilakukan terus-menerus.Jadi bagaimana? Bagi kita yang sudah percaya Tuhan Yesus, kita menjadikan pertobatan gaya hidup kita..

Arti Pertobatan

Mungkin sudah menjadi pemikiran umum, asal kita mengaku dan minta pengampunan atas dosa-dosa kita, atas hal-hal yang kita lakukan yang melanggar Firman Tuhan, maka bereslah. Ternyata belum lengkap. Contohnya Firaun. Keluaran 10:16-17 mencatat, Firaun menyesal dan berkata “Aku telah berbuat dosa terhadap TUHAN, Allahmu, dan terhadap kamu. Oleh sebab itu, ampunilah kiranya dosaku untuk sekali saja ...”. Jadi Firaun mengakui dosanya, tetapi ia tidak berbalik dari dosanya.Atau penyesalan, dimana kita menangis menyesali dosa pelanggaran kita, apakah itu sudah pertobatan yang sesungguhnya? Ternyata juga belum lengkap. Matius 27:3-4 mencatat bahwa ketika Yudas melihat Tuhan Yesus dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia dan berkata “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Yudas benar-benar menyesal sehingga ia bunuh diri, tetapi ia tidak berpaling dari dosanya.Pertobatan yang benar memerlukan tindakan, bukan hanya kata-kata di bibir atau di pikiran saja. Pertobatan yang lengkap dan sesungguhnya, bukan hanya menyadari bahwa kita telah berdosa terhadap Allah yang Maha Kudus, mengakui dosa-dosa kita kepadaNya, dan menyesal akan dosa-dosa tersebut, tetapi juga mengambil dan menjalankan keputusan untuk berbalik dari kehidupan berdosa tersebut. Ketika kita hidup dalam pertobatan dan dapat menunjukkan buah-buah pertobatan maka hati nurani kita menjadi tajam dan hidup kembali seperti diilustrasikan di gambar no 3 di bawah ini.Kata bertobat dalam Alkitab dalam bahasa aslinya adalah metanoia yang memiliki arti perubahan pikiran atau berpikir lagi. Seorang murid Tuhan Yesus di Amerika mengatakan “Tuhan ingin kita berpikir lagi tentang hidup kita dan bagaimana kita telah hidup. Jika kita memikirkan ulang tentang Allah dan bagaimana dosa-dosa kita menyakitiNya, maka Allah juga akan memikirkan ulang atas apa yang Dia pikirkan tentang kita dan hidup kita.”Nah, bagaimana kita bisa mengimplementasikannya? Kita harus spesifik! Dosa-dosa pelanggaran kita, kita tidak bisa berdoa secara generik atau borongan, “Tuhan ampuni dosa-dosa saya.” Tuhan akan bertanya, dosa-dosa yang mana yang minta diampuni?

Pertobatan Harus Spesifik!

Kita perlu berdoa memohon bantuan Roh Kudus untuk menerangi dan menguji hati kita apabila ada dosa-dosa dalam kehidupan kita yang harus kita bereskan di hadapan Tuhan, terutama dosa-dosa yang tersembunyi. Kemudian kita berdoa “Tuhan Yesus, saya mengaku saya berdosa A, B, C, saya mohon pengampunan dariMu Tuhan, dan hari ini saya memutuskan untuk berbalik meninggalkan dosa A, B, C. Terimakasih atas pengampunanMu”. Kemudian kita tunjukkan buah pertobatan dalam hidup kita sehari-hari sesuai dengan doa tersebut untuk berbalik dari dosa A, B, C.Berikut adalah contoh dosa-dosa yang umum ditemui dalam konseling yang bisa membantu dalam pertobatan. Yang penting adalah apa yang Roh Kudus taruh dalam hati kita dosa apakah yang perlu kita bereskan.Belum mengampuni (unforgiveness) atau kepahitanSeringkali dalam dinamika hidup, seseorang terluka oleh perkataan, sikap, dan perbuatan orang lain bahkan tidak jarang orang yang melukai adalah orang terdekat seperti istri atau suami.Kekecewaan terhadap TuhanAtas tragedi dalam hidup atau doa yang tidak terjawabDosa-dosa SeksualPornografi, masturbasi, berhubungan seks sebelum pernikahan, perselingkuhan, homoseksualitas, dsbDosa-dosa SifatKemarahan, kesombongan, kemalasan, iri hati, depresi, ingin bunuh diri, suka tersinggung, ketakutan, kekhawatiran, dsbDosa-dosa Spiritual dan Sihir Meramal, meditasi transedental, pergi ke dukun, bermantera, kartu tarot, pasang susuk, melakukan perjanjian darah atau perjanjian apapun dengan kuasa kegelapan, mengutuk orang lain, dsbDosa-dosa Kecanduan atau DiperbudakAlkohol, merokok, narkoba, game, dsbTips: apabila pembaca masih ada keterikatan dan terus jatuh bangun terhadap dosa-dosa tertentu setelah berdoa pertobatan secara verbal dan berjuang menghidupi pertobatan tersebut dengan sungguh-sungguh, tambahkan ke doa pertobatan tersebut dengan mengucapkan “Atas dasar pertobatanku ini terhadap dosa [jenis dosa tersebut], semua agen penyebab gairah dosa ini menyingkir dari hidupku, dalam nama Tuhan Yesus.” Dan dihimbau untuk menghubungi Wonderful Light Ministries untuk konseling dan bantuan doa.Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Previous
Previous

Keluarga Nuh, Bagian II

Next
Next

Keluarga Nuh, Bagian I