Dosa dan Salib

Oleh: Pst. Max Chandra

Dosa & Salib

Berbicara tentang dosa maka muncul pertanyaan, apakah seseorang karena berbuat dosa maka akibatnya berstatus orang berdosa, ataukah karena dia memang berstatus orang berdosa maka dia secara alamiah berbuat dosa?

Jika orang itu atas kehendaknya sendiri berbuat dosa maka dia bertanggung jawab atas dosanya, namun jika memang sejak lahir dia adalah orang berdosa apakah dia bertanggung jawab? Apa kata Alkitab tentang hal ini? Manusia dilahirkan dalam status berdosa dan status sebagai budak dosa. Sejak bayi manusia itu menangis, protes, marah, ngambek dan lain sebagainya. Tanpa diajar anak kecil mempunyai rasa iri dan kadang ada keinginan menang sendiri. Faktanya anak baru lahir sampai tua adalah budak dosa (Roma 6:17,20).

Mengapa manusia dilahirkan berstatus sebagai orang berdosa? Apakah pendidikan atau agama dapat menolongnya menjadi orang baik dan terlepas dari belenggu dosa?  Apakah amal dapat diperhitungkan sebagai penebus dosa? Kalau kita memikirkan asal usul dosa kita mendapatkan jawaban bahwa pendidikan, agama dan amal tidak dapat mengubah status kita sebagai orang berdosa. Kita adalah orang berdosa bukan karena kegagalan moral tetapi karena kutukan, dan murkah Tuhan atas diri kita.

Adam dan Hawa adalah nenek moyang umat manusia. Dia diciptakan sebagai makhluk yang mempunyai pribadi dan bukan robot, sebab itu dia mempunyai kebebasan untuk memilih taat atau tidak taat. Tuhan berkata kepada mereka bahwa semua buah dari pohon yang ada di dalam Taman Eden yang jumlahnya mungkin ratusan boleh mereka makan, hanya buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat tidak boleh mereka makan, karena akibatnya mereka akan mati. Perbandingan yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan satu banding ratusan. Seharusnya mereka sangat mudah untuk menaatinya, namun mereka akhirnya makan, dan kutukan itu menimpa diri mereka, dengan bahasa modern “DNA” mereka sudah terkontaminasi dan diturunkan ke anak cucunya.

Kutukan atau murka Tuhan itu sangat mengerikan. Mereka akan mati atau mengalami penuaan dan akhirnya mati. Selain itu mereka terpisah dari sumber hidup yaitu Tuhan untuk selamanya, inilah kutuk yang paling mengerikan. Itulah sebabnya kebaikan manusia sebaik apa pun tetap berada di luar Tuhan.

Yesus datang menjelma menjadi manusia adalah untuk menanggung murkah Tuhan dan kutuk itu. Salib adalah kutukan, terkutuklah orang yang tergantung di atas kayu salib. Yesus harus disalib tidak boleh dipenggal kepalanya seperti Yohanes pembaptis. Hanya Yesus yang dapat menanggung kutuk itu karena Dia tidak berdosa dan sungguh rela terkutuk demi menyelamatkan orang berdosa (Galatia 3:13).

Alkitab mencatat begitu banyak ayat yang menyatakan bahwa hanya Yesus yang dapat menebus dosa kita, hanya percaya kepada Yesus kita diselamatkan (Kis 4:12, I Tim 2:5).

Previous
Previous

Ganjaran Kasih Tuhan

Next
Next

Dari Sakit Menuju Hidup