Mengenal Allah

Oleh: Pdt. Selamet Y. Hakim

Nats: Ulangan 6:4

Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Pendahuluan
Kitab Ulangan ditulis oleh Musa (walau ada pendapat lain yang mengatakan bukan). Namun tradisi gereja mengimani ini adalah tulisan Musa. Kitab ini adalah bagian kelima dari lima kitab yang di tulisnya. Adapun isi kitab ulangan adalah rangkaian khotbah dan pengajaran dan pesan Musa kepada umat Israel generasi kedua. Disebut generasi kedua yaitu mereka yang orang tuanya lahir di Mesir tetapi mereka sendiri lahir di padang belantara. Umat generasi kedua ini sebentar lagi akan memasuki tanah Kanaan. Tanah Kanaan adalah tanah perjanjian yang penuh dengan susu dan madu.

Memang mereka harus mengusir penduduk yang ada di sana, baru setelah itu mereka akan mendiami tanah perjanjian tersebut. Mengusir penduduk yang ada lebih memungkinkan daripada keluar dari perbudakan. Itulah sebabnya saya mengatakan ada optimisme dari bangsa Israel untuk memasuki tanah tersebut. Namun optimisme ini bukan berarti tidak ada tantangan.

Setelah mereka menghalau penduduk yang ada, maka umat ini telah berubah status. Dimulai dari ayah ibunya yang adalah budak. Lalu selama di Padang Belantara disebut Pengungsi. Sekarang mereka disebut warga/pemilik negeri. Pastinya akan mencapai kenyamanan.

Tuhan tahu bagaimana ke depannya sikap bangsa Israel setelah hidup dalam kenyamanan.

Besar kemungkinan mereka akan melupakan Tuhan. Itulah sebabnya lewat kitab Ulangan, Tuhan secara spiritual menyiapkan bangsa ini sebelum masuk ke Kanaan.

Ulangan 6:4
Banyak penulis/teolog berupaya menjelaskan apa arti Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa.

Hari ini saya secara sederhana ingin menjelaskan apa arti pesan ini. Kita tahu bahwa Musa mengenal Tuhan pertama kali di Keluaran 3:14.

Pengenalan ini di lanjutkan dengan pengalaman Musa dalam mengalahkan dukun dan dewa bangsa Mesir. Dari sini dia menulis 10 hukum yang mana dua hukum pertama bicara tentang keharusan bangsa Israel menyembah Tuhan yang adalah Allah kita dan yang Esa. Tidak sulit bagi umat Israel untuk mengerti kalimat ini. Karena mereka sudah bersama dengan Musa dan juga melihat bagaimana "Tuhan yang adalah Allah kita " telah banyak melakukan mukjizat.

Kalau bangsa Israel sudah tahu siapa Tuhan, mereka mengapa Musa mengulangnya?

Tentunya maksud Musa bukan bangsa Israel hanya tahu siapa Tuhan mereka, tetapi yang lebih penting adalah bangsa Israel mengenal siapa Tuhannya.

Bicara mengenal di sini mempunyai beberapa maksud:

  1. Tuhan adalah Allah yang berpribadi. Maka sebagai Allah yang berpribadi, Ia bisa berelasi. Yang disebut mengenal di sini adalah memiliki relasi dengan Tuhan.

  2. Tuhan adalah Allah yang berkuasa. Yang dimaksud mengenal di sini bahwa umat Israel bisa mengalami dan memiliki pengalaman rohani yang berisi manisnya kuasa Allah.

  3. Mengenal Tuhan akan memimpin umat Israel sujud menyembah-Nya saja.

Tiga poin ini adalah arti mengenal Tuhan yang sesungguhnya. Apabila mereka melakukan dengan sungguh-sungguh maka mereka bukan saja bisa memasuki tanah Kanaan, melainkan akan menikmati yang Tuhan janjikan ( lihat ulangan 6:3).

Tentunya perintah yang sama juga masih berlaku bagi kita yang hidup pada masa kini. Hidup kekal yang kita terima di dalam Yesus adalah awal mengenal Allah (Yohanes 17:3). Jangan kita berhenti sampai percaya, melainkan marilah kita semakin mengenal Tuhan.

Amin

Previous
Previous

Bilur-Bilur-Nya

Next
Next

Keluarga Yakub - Bagian II