Waspada … waspadalah!

Oleh : Pdt. A. Arianto

Nats : Yehezkiel 13

Pada masa kini, kita mendengar dan melihat ada hamba-hamba Tuhan atau orang-orang tertentu yang menyampaikan dan mengatakan bahwa “Tuhan minta saya untuk menyampaikan nubuat-nubuat... dan penglihatan-penglihatan yang ia dapat… Apa yang disampakan ini perlu kita waspadai kebenarannya! Dalam keadaan seperti ini apa yang akan umat Tuhan lakukan, percaya atau tidak kepada nubuat-nubuat atau penglihatan-penglihatan tersebut ? Coba kita lihat dalam Yehezkiel 13 (Silakan baca Yehezkiel 13)

Firman Tuhan menyatakan dan memperlihatkan kebobrokan yang dilakukan oleh nabi-nabi palsu: Apa yang mereka katakan adalah nubuatan, namun nubuatan yang keluar dari hati mereka sendiri, karena menyampaikannya dengan sesuka hati mereka, demikian juga  nubuat penglihatan yang mereka sampaikan adalah kebohongan.  Tuhan dengan tegas dan jelas mengatakan bahwa Aku tidak mengutus mereka (6). Apa yang nabi-nabi palsu sampaikan adalah tipuan belaka, yang mereka sampaikan itu adalah perkara -perkara bohong (8)…

Tuhan menyatakan sikap dan tindakkan-Nya, Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan nabi-nabi palsu (9-10), Tuhan tidak main-main dan Tuhan berkata, mereka adalah orang-orang yang tidak masuk kumpulan umat Tuhan, mereka menyesatkan umat-Ku dengan mengatakan “Damai sejahtera”. Padahal tidak ada damai sejahtera bagi mereka, bahkan Tuhan akan meruntuhkan tembok-tembok kota Yerusalem yang ada (14-16).

Para nabi palsu akan berhadapan langsung dengan Tuhan, celakalah para nabi palsu yang adalah dukun-dukun yang menyesatkan dan mendapatkan keuntungan dari perbuatan mereka (19). Tuhan akan melepaskan mereka yang disesatkan dan membawa mereka kembali kepada Tuhan. Mereka yang meyesatkan dengan nubuat-nubuat dan penglihatan-penglihatan akan mendapatkan murka atau kemarahan Tuhan dengan tangan yang teracung.  Tuhan menyatakan diri-Nya bahwa Akulah Tuhan.

Yang dapat kita pelajari dari Yehezkiel 13

1. Siapapun kita, kita bukan Tuhan dan kita tidak maha tahu. Jangan memakai jabatan dan status kita (Hamba Tuhan atau anak Tuhan) untuk memanipulasi orang-orang atas nama Tuhan. Sehebat dan sekarismatik apapun kita, kita tetap manusia berdosa yang mendapatkan anugerah dan kasih Tuhan Yesus, yang mati di atas kayu salib dan bangkit untuk kita.

2.   Kita yang mendengar orang-orang yang berkata atas nama Tuhan ( saya mendengar suara Tuhan, saya melihat Tuhan, dll). Kita harus tetap waspada terhadap berbagai ajaran tersebut dan pakai Alkitab sebagai tolok ukur yang sudah Tuhan berikan untuk kita mengukur, menimbang, dan memahami  berbagai pengajaran yang ada (baca Mazmur 119: 105-106).

3.  Hati-hati “Playing God” (berperan sebagai Tuhan). Sadar atau tidak sadar sikap ini sangat berbahaya. Kita adalah manusia dan Tuhan adalah Tuhan. Manusia tidak akan pernah sama atau menjadi Tuhan. Ingat peristiwa kejatuhan manusia dalam dosa (Kejadian 3). Jagalah hati kita dengan segala kewaspadaan… (Baca Amsal 4: 23).

 4. Mohon belas kasihan Tuhan dan pimpinan Roh Kudus menuntun dan membimbing kita untuk taat dan patuh menghidupi, menyatakan, dan mengajarkan kebenaran-kebenaran Tuhan yang solid. (Renungkan Taurat Tuhan siang dan malam).

Previous
Previous

Semut

Next
Next

SEGERA