Tuhan adalah Gembalaku (Mazmur 23) - Bagian I
Oleh: Pdt. Dimas Gulo
TUHAN ADALAH GEMBALAKU (MAZMUR 23) - BAGIAN I
MAZMUR 23
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, tak kan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
23:5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Latar Belakang
Mazmur 23 ditulis oleh Daud, yang menggembalakan kambing dan domba ayahnya sejak muda. Daud seorang gembala yang terbiasa membela domba- dombanya,
Sebagai seorang gembala, Daud tahu bagaimana memberi makan domba-dombanya, bagaimana mengobati domba-dombanya, dan bagaimana membela domba-dombanya ketika datang singa, beruang atau ancaman lain.
Daud bukan gembala upahan. Dia menjaga sendiri kawanan domba milik ayahnya.
Karena dia mengetahui seluk beluk gembala, dan hubungan gembala dengan dombanya, maka ia menulis sebuah pasal yang menggambarkan Tuhan sebagai gembalanya.
Setiap ayat memiliki arti... mari kita lihat satu per satu.
Tuhan adalah gembalaku, tak kan kekurangan aku
Ayo, bedakan kambing dan domba!!
Domba adalah binatang bodoh yang suka berada di kerumunan, malas dan tidak bisa mencari makanan sendiri, berbeda dari kambing yang mandiri dan bisa mencari makanannya sendiri.
Kambing adalah binatang yang lebih pintar dari domba, memiliki rasa ingin tahu yang besar. Karena itu gembala kambing harus berjalan di belakang kambing jika tidak ingin kehilangan kambing-kambingnya.
Domba sibuk di kerumunannya, mereka berjalan bersama-sama dengan lambat dan mengikuti ke mana saja gembala membawa mereka. Yes, gembala domba berjalan di depan domba-dombanya, dan domba- dombanya mengenali suara gembalanya.
Domba tidak memiliki keinginan, mereka benar-benar mengandalkan gembala untuk melakukan apa pun untuk mereka.
Gembala domba harus melakukan segala hal untuk domba-dombanya, mulai dari menggunting bulu mereka (ya, domba tidak bisa jalan kalau bulunya terlalu berat), meminyaki, menuntun, memberi makan. Gembala domba memastikan domba-dombanya tidak kekurangan.
Karena itulah Daud mengawali pasal ini dengan:
Tuhan adalah gembalaku, tak kan kekurangan aku
Jika Anda memiliki panggilan gembala (Efesus 4:11; Kisah 20:28), dan Tuhan mempercayakan sejumlah jemaat kepada Anda, apakah Anda memastikan mereka tidak kekurangan?
Tidak! Bukan masalah materi di sini... Apakah Anda memastikan mereka tidak kekurangan secara pengetahuan Firman Tuhan?
Apakah Anda memastikan luka-luka mereka diobati? Apakah Anda memastikan hati mereka dibalut saat terluka?
Apakah Anda sudah cukup mengambil tanggung jawab ini?
Ingatlah apa yang dikatakan Rasul Petrus: “Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
Janganlah berbuat seolah-olah kamu memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.” 1 Petrus 5:2-3
Ia membaringkan aku, di padang yang berumput hijau
Israel adalah daerah yang gersang, tidak seperti Indonesia, mencari padang rumput hijau membutuhkan usaha yang tidak mudah. Saat musim hujan, mencari padang rumput lebih mudah, walau tetap membutuhkan usaha.
Namun saat musim kering... di tempat dengan kelembaban tertentu gembala harus menanam sendiri rumput hijau untuk domba-dombanya, dan memastikan domba-dombanya cukup makan.
Tidak peduli apakah musim hujan atau musim kering, jika Anda adalah gembala, Anda harus memastikan mereka cukup makan. Dalam bahasa Perjanjian Baru Petrus menyingkatnya menjadi: PENGABDIAN DIRI.
Menjadi gembala saat ini bukan berarti memberikan makanan dalam bentuk sembako pada jemaat Anda (walau sebagai gembala Anda juga harus mengatur agar jemaat Anda tidak ada yang kekurangan seperti jemaat mula-mula).
Namun makanan yang dimaksud di sini adalah makanan rohani. Apakah Anda memberikan makanan rohani yang cukup ketika jemaat Anda datang untuk makan?
Apakah Anda hanya memberi mereka snack tiap minggu, makanan ringan yang bahkan dapat mereka temukan di mana saja?
Apakah Anda memberikan investasi waktu yang cukup, untuk menggali Firman untuk diberikan kepada jemaat Anda, seperti gembala menanam sendiri rumput hijau agar domba-dombanya bisa makan di musim kering?
Apakah Anda sudah melakukannya, para gembala?
Ia membimbing aku ke air yang tenang, Ia menyegarkan jiwaku
Seorang gembala tidak akan membawa dombanya ke sungai dengan arus deras karena itu akan sangat membahayakan nyawa domba-dombanya.
Seorang gembala yang baik akan membawa domba- dombanya ke air tenang yang jernih, sehingga domba- dombanya dapat minum dan menjadi segar.
Yesus menyebut dirinya sebagai sumber air hidup, di mana orang dapat minum dan menjadi segar sepanjang waktu, atau tidak akan haus lagi.
Para gembala, jika Anda dipanggil untuk menggembalakan jemaat, pastikan Anda membawa jemaat Anda kepada Yesus, bukan menarik mereka pada diri Anda sendiri.
Memang menyenangkan jadi public figure, tapi gembala yang baik membawa jemaatnya pada Yesus. Petrus menggunakan istilah : JANGAN MENCARI KEUNTUNGAN!