Kutukan Nenek Moyang

Oleh : Pst. Max Chandra

Diabad ke-21 muncul suatu ajaran yang mengajarkan bahwa kesulitan yang kita alami selain dosa-dosa kita adalah belum terlepasnya kita dari kutukan nenek moyang.  Kutukan ini harus diadakan pelepasan.  Ada yang mengatakan harus dilepaskan cukup satu kali, ada juga yang mengatakan harus berkali-kali, tidak cukup satu kali mungkin ada yang 6 bulan bahkan satu tahun.  Dalam diri setiap orang banyak setan dan kutukan.  Khususnya mereka yang pernah berhubungan dengan kuasa kegelapan, dalam dirinya ditinggali beribu bahkan berlaksa-laksa setan. Mungkinkah ada berlaksa setan tinggal dalam diri seseorang?  Jawabannya mungkin (Markus 5:1-13).

Apakah dasarnya pandangan bahwa dalam diri seseorang ada kutukan nenek moyang?  Mereka memakai kitab Keluaran 20 :4-6.  Ayat 4-5 mengatakan : “Jangan membuat bagimu patung…Jangan sujud menyembah kepadanya…TUHAN…,yang akan membalaskan kepada anak-anaknya sampai kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang yang membenci Aku….”  Inilah dasar kutukan nenek moyang itu.  Pertanyaannya adalah pada ayat ke-6.  “…tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku….”  Jadi yang jahat dikutuk 3-4 generasi yang baik diberkati beribu-ribu orang.

Ada 4 versi terjemahan yang mendukung pandangan di atas yaitu: Alkitab terjemahan baru (LAI), King James  Version, The New Jerusalem Bible dan Thomson  Chain-reference Bible.  Namun ada 5 versi yang menterjemahkan ayat 6 ini berbeda.  “…Aku menunjukan kemurahan-Ku kepada beribu-ribu generasi (bukan beribu orang) bagi yang memelihara Firman-Ku….”  Versi kitab yang mendukung “beribu-ribu generasi” adalah Terjemahan Lama Bahasa Indonesia (LAI), Alkitab bahasa Mandarin, New International Version, CNV Study Bible Version.

Menurut penulis, konteks ayat-ayat ini adalah jalan terbaik untuk memutuskan maksud sebenarnya terjemahan itu.  Jika ayat 4 dan 5 berbicara tentang 3-4 generasi maka ayat 6 pastilah juga berbicara tentang generasi.  Jika ayat 6 harus diterjemahkan beribu orang maka ayat 4-5 pastilah juga diterjemahkan sebagai 3-4 orang.  Bagi penulis jika itu diterjemahkan generasi maka beribu generasi bukan hurufiah (seribu generasi berarti dari Adam sampai hari ini) tetapi ayat itu menunjukkan bahwa kemurahan Tuhan lebih besar dari pada kutukan-Nya.  Jadi jika kita percaya Tuhan maka semua kutukan selesai satu kali dalam hitungan detik, tidak perlu berkali-kali.

Penjahat yang disalib sebelah Yesus dijanjikan bersama Yesus ke Firdaus tanpa pelepasan kutukan, karena ketika dia lahir baru otomatis semua kutukan yang diturunkan Adam terlepas dengan sendirinya, puji Tuhan!  Kita yang percaya Yesus sudah ditebus dari kutuk, status kita adalah anak Tuhan (Yoh. 1:12; Gal. 3:10-13; Rom. 8:38-39, II Kor. 5:17).

Apakah orang yang sudah lahir baru masih bisa diganggu setan?  Apakah setan bisa masuk lagi ke dalam diri orang yang sudah lahir baru? Memang ada orang yang sudah “percaya” masih bisa dirasuk setan.  “Percaya” tidak berarti sudah lahir baru.  Simon tukang sihir dalam Kisah Rasul 8:18-23 sudah dibaptis tetapi belum lahir baru.  Jadi ada yang pura-pura percaya, masih bisa dikuasai setan.  Bisakah setan mengusir setan?  Ya, setan bisa bermain sandiwara dengan sesama setan.

Sebuah film menceriterakan seorang pemuda ingin menarik hati gadis cantik di desanya.  Dia ingin menunjukan dirinya seorang jagoan.  Lalu dia membayar dua orang preman sadis untuk mengganggu gadis itu. Mereka bermain sandiwara bayaran.  Preman menculik si gadis lalu pemuda itu datang menghajar babak belur kedua preman itu tanpa perlawanan berarti.  Si gadis akhirnya jatuh cinta kepada pemuda yang dianggap pahlawan yang telah menyelamatkannya yang sebenarnya penipu.  Setan sering lakukan hal seperti ini. Dukun mengusir setan!!  Pendeta palsu mengusir setan!!!  Hati-hati!!!!!

Harus diingat mengusir setan bukan karunia tetapi kuasa yang diberikan Tuhan kepada setiap orang percaya termasuk orang yang baru lahir baru.  Roh Kudus masuk dan tinggal selamanya dalam diri orang yang sudah lahir baru  (Ef. 1:13-14, 4:30, I Kor. 3:17, 6:19-20).

Previous
Previous

Penyalur Berkat

Next
Next

Bukti-bukti Penyertaan Tuhan