Komunitas umat Tuhan Harus Waspada

Oleh: Pdt. Ariel Arianto

Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya. Kisah Para Rasul 6 (7)

Ketika jumlah umat Tuhan bertambah banyak, sementara para pekerja terbatas maka akan timbul masalah dan kesulitan dalam melayani (1-2). Pemilihan 7 orang anak Tuhan diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada (perselisihan teratasi), pelayanan dapat berjalan lebih terarah (sesuai visi Tuhan), dan semakin banyak orang dapat dilayani (menjangkau orang baru) (3-7). Mereka yang melayani memiliki kualitas rohani yang diakui oleh orang lain, hidup mereka sungguh memberikan dampak yang sangat berarti bagi kerajaan Allah (7).

Pada sisi yang lain kehancuran dan perpecahan jemaat Tuhan sering datang dari dalam gereja/jemaat itu sendiri. Seperti yang dialami oleh Stefanus, Stefanus berdebat dengan beberapa anggota jemaat Libertini, mereka adalah orang Yahudi dari Kilikia dan Asia (9). Dalam perdebatan yang ada, mereka kalah berargumen dengan Stefanus (10). Untuk menutupi kekalahan, rasa marah dan malu, mereka mulai menyebar hasutan dan fitnahan di antara jemaat bahwa Stefanus telah menghujat Musa dan Allah (11). Bersama dengan para tua-tua dan ahli taurat, mereka menuding Stefanus telah melakukan penodaan agama. Itu sebabnya Stefanus diseret ke Mahkamah Agama untuk diadili (12).

Stefanus mengambil sikap diam. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya untuk membela diri terhadap tuduhan-tuduhan palsu (10-14) Kalau saya bayangkan Stefanus tetap tenang, hatinya sangat damai dan tentram. Ia tahu siapa yang ia layani dan siapa yang akan membela dia. Stefanus menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan Yesus yang diimani Stefanus. Ketenangan di dalam Tuhan terpancar dari tatapan matanya dan dikatakan, ” Wajahnya seperti wajah seorang malaikat.” (15).

Yang kita dapatkan:

🎯1. Setiap anak Tuhan yang sudah diselamatkan harus memberi diri dan melayani Tuhan. Keselamatan dari Tuhan harus terus dinyatakan dan dibagikan kepada semua orang yang ada di sekitar kita dan memakai semua media yang ada.πŸ™πŸ‘‘πŸ“–

🎯 2. Ketika kita melayani, harus melayani, bukan bersaing dan bukan mencari popularitas, bukan mencari kepentingan diri atau kelompok. Semua orang yang kita layani hanya untuk dan bagi kemulian Tuhan semata (Roma 12: 1-2).πŸ™

🎯3. Jagalah hati kita dengan segala kewaspadaan, agar hati/totalitas hidup kita tetap berkenan kepada Tuhan dan jangan membiarkan iblis merusaknya. Iblis tidak pernah berkata jujur dan benar untuk itu kita harus senantiasa waspada dan waspada. πŸ’•πŸ™

🎯4. Apapun yang kamu lakukan, lakukanlah semuanya itu hanya untuk Tuhan, bukan untuk kelompok kita apa lagi untuk diri kita. Tuhan Yesus sudah memberikan teladan yang sempurna kepada kita tentang pelayanan… Ia meberikan dirinya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Previous
Previous

Dua Prinsip dalam Mengenal Yesus

Next
Next

Kebangkitan Yesus (Aku telah melihat Tuhan)