Keluarga Lot - Bagian II

Oleh Pdt. Djohan Kusnadi

Dari kelebihan-kelebihan Lot ini tentu kita bertanya mengapa Lot yang awalnya sukses namun di masa tuanya ia gagal dan habis-habisan.  Dari hasil penelitian kisah Lot kita bisa menemukan bahwa ada banyak penyebab kegagalan Lot yaitu:

Satu, Lot serakah dalam mengejar harta kekayaan.

Keserakahannya tampak jelas dalam Kejadian 13:10 di mana Lot melihat daerah yang banyak air, subur dan indah seperti taman Tuhan.  Dia tidak peduli apakah penduduknya bermoral baik dan hidup takut akan Tuhan. Yang penting daerah itu sangat menjanjikan membuat dirinya semakin kaya dan semakin berlimpah. Setelah menyadari penduduk daerah itu sangat berdosa dan sangat rusak kehidupan moralnya, Lot mencoba menetralkan diri yaitu hanya tinggal dekat kota Sodom yakni di luar kotanya.  Suatu strategi yang kelihatannya sangat baik yaitu menghindari diri untuk tidak bercampur baur dengan penduduk kota Sodom. Namun mereka lupa bahwa anak-anak perempuan Lot tentu akan mencari pasangan dari penduduk Sodom yang sangat bejat moralnya. Bagaimana nasib cucu-cucunya kelak dan generasi penerusnya? Lot kelihatannya tidak memperhitungkan hal itu. Yang penting bisnis berjalan semakin bagus dan semakin kaya raya tanpa mengetahui risiko yang kelak dihadapinya. Namun pada akhirnya tidak ada satu pun harta kekayaan yang berhasil dibawanya selain pakaian yang melekat pada diri mereka.  Semuanya habis, lenyap ditelan api dari Surga yang turun ke Sodom dan Gomora. Itu sebabnya Alkitab mengingatkan banyak hal agar tidak serakah dan keserakahan itu adalah bagian dari penyembahan berhala (Kol 3:5)

Banyak sekali contoh kehidupan anak-anak Tuhan yang karena orang tuanya serakah akan uang, jabatan dan kuasa maka anak-anaknya menjadi terlantar, tidak diperhatikan, menjadi liar dan akhirnya memalukan orang tuanya. Kita semua memang memerlukan uang namun bukan berarti diperbudak oleh uang karena serakah.  Keserakahan bisa menjadi motivasi seseorang akhirnya sukses dalam karier namun harus dibayar mahal dengan rumah tangga yang tidak harmonis dan akhirnya hancur. Sulit sekali mengejar kesuksesan dalam karier tanpa pengorbanan keluarga.  Sehingga terkadang ini menjadi pilihan yang sulit antara keluarga dan karier. Namun seorang yang bijaksana ia akan memilih keluarga walaupun akibatnya kariernya kurang bersinar dan kelihatannya mentok tapi dari keluarga yang diprioritaskan akan menghasilkan anak-anak yang gagah perkasa dan sukses dalam karier mereka dan juga keluarga karena mencontohi orang tuanya.  Kurang suksesnya dalam karier akhirnya dibuktikan dengan kesuksesan anak-anak kita dalam karier dan keluarga.  Namun bagi yang membela karier maka hari tuanya akan kesepian, semua kemegahan hanya dirinya seorang diri yang nikmati karena semua anak-anaknya meninggalkannya dan ia hidup dalam kesunyiannya seorang diri. Betapa kasihan dan malan hari tua orang yang seperti ini.

Dua, Lot kurang membela kepentingan pamannya

Maksudnya adalah sebagai keponakan yang levelnya lebih rendah dari Abraham dan sebagai seorang yang tidak ada apa-apanya dan sekarang sudah menjadi kaya raya seharusnya sebagai rasa hormat dan mendahulukan orang yang sangat berjasa, Lot seharusnya mempersilahkan Abraham untuk memilih daerah yang disukai terlebih dahulu barulah ia memilih yang terakhir.  Walau Abraham mempersilahkan Lot untuk memilih lebih dahulu seharusnya Lot menolak akan hak itu dan mempersilahkan Abraham untuk memilihnya dulu.  Namun karena Abraham menyuruh memilihnya lebih dahulu maka Lot tanpa sungkan segera melihat dengan matanya daerah mana yang lebih produktif dan lebih menjanjikan. Ia lupa akan norma serta kedudukannya saat itu.

Abraham yang walaupun merasa dilangkahi ternyata berjiwa luar biasa.  Ketika ia mendengar keponakannya tertawan, ia langsung membentuk pasukan dari para pegawainya sekitar 318 orang dan siap menyerang musuh yang menawan keponakannya.  Keponakannya berhasil dibebaskan dan Abraham pun mengembalikan seluruh kekayaan Lot seperti semula.  Lot yang sudah habis-habisan akhirnya kembali menerima seluruh harta kekayaannya.  Sebagai paman, Abraham tetap setia dan terus menopang akan keponakannya walaupun Lot kurang membela dan memprioritaskan pamannya.

Tiga, Lot rela mengorbankan ke dua anak gadisnya demi alasan kepentingan Tuhan.

Ini hal yang kelihatannya agung namun biadab sebagai seorang ayah.  Bagaimana mungkin Lot begitu tega membiarkan ke dua anak gadisnya untuk disetubuhi beramai-ramai hingga pagi demi untuk melindungi tamunya yang adalah utusan Allah? Tidak adakah cara lain yang lebih cerdik selain mengorbankan harga diri dan derajat anak-anaknya.  Bagaimana nasib anak-anaknya yang pasti mengalami guncangan jiwa dan trauma berat akibat perlakuan biadab penduduk Sodom? Dan bisa jadi mereka akhirnya tewas karena tidak kuat mengalami kebiadaban mereka. Seandainya sampai terjadi kehamilan siapa ayah sang bayi tersebut karena begitu banyak pria yang menyetubuhinya? Lot kelihatannya tidak berpikir sejauh itu, namun Tuhan baik. Dalam kondisi genting seperti itu, kedua Malaikat Tuhan itu bertindak dengan cara membutakan mata penduduk kota Sodom sehingga mereka tidak bisa menemukan pintu masuk ke rumah Lot.  Lot pun beserta istri dan kedua anak-anaknya pun berhasil dibawa keluar kota karena malam itu adalah kesempatan terakhir untuk bisa lolos dari kematian akibat hujan belerang seperti api yang turun dari langit yang menghancurkan dan memorak-porandakan kota tersebut sehingga tidak ada satu pun yang berhasil selamat kecuali Lot dan keluarganya.  Namun sayang, istri Lot yang tidak rela meninggalkan harta bendanya yang hangus binasa, ingin melihat yang terakhir kalinya bagaimana nasib kota tersebut. Namun istri Lot menjadi tiang garam karena ia tidak terus berlari dan ia berhenti untuk menengok ke belakang akhirnya ia terkena panas api belerang yang mengubahnya menjadi tiang garam. Ketamakan Lot rupanya juga mengalir begitu kuat dalam diri sang istri dan akibatnya nyawanya melayang saat itu juga.

Empat, Lot merelakan diri untuk dibuat mabuk dan disetubuhi oleh anak-anak perempuannya.

Tidak banyak hamba Tuhan yang menyorot hal ini sebagai kesalahan besar seorang ayah.  Sama seperti Nuh yang membiarkan dirinya mabuk Lot pun membiarkan dirinya dibuat mabuk oleh anak perempuannya dan disetubuhi hingga membuat kedua anak perempuannya hamil.  Ini sungguh sebuah perilaku yang biadab, memalukan dan terkutuk walaupun alasannya klasik yaitu membangun keturunan sang ayah.  Tidak ada kisah yang lebih rendah moralitas seorang ayah selain dari Lot. Bila Paulus mengatakan dirinya yang paling hina karena telah membunuh banyak orang-orang Kristen, dan ketika Yohanes pembaptis yang meragukan keTuhan-an dan ke-Mesias-an Yesus Kristus yang sebelumnya adalah seorang yang terbesar dari segala manusia yang pernah lahir namun akhirnya terendah di kerajaan Surga, maka Lot adalah sorang yang terburuk moralitasnya dan yang sangat memalukan. Sehingga Ketika kedua anak perempuannya melahirkan anak-anak maka anak-anak itu juga sekaligus adalah cucu-cucu Lot.

Bagaimana dengan Anda dalam merencanakan dan membangun keluarga?

Hati-hati dengan keserakahan karena sering dari situlah akan mengakibatkan kemerosotan dan kehancuran keluarga.  Mensyukuri segala yang Tuhan berikan serta siap berjuang bila Tuhan memberikan kesempatan dalam berusaha tanpa mengorbankan keluarga sebagai prioritas utama dalam hidup.  Keluarga harus dibela dan bila keluarga semua baik-baik dan ada terbukanya peluang usaha tentu kita akan meraihnya sebagai berkat Tuhan dan bila saat itu keluarga sangat membutuhkan maka peluang usaha yang sedang dirintis harus siap dikorbankan demi untuk keluarga.

Kedua, Jangan melupakan jasa-jasa orang lain terhadap hidup atau keluarga kita.  Hutang jasa tidak boleh dilupakan dan harus dibayar bila ada kesempatan dan kemampuan. Tuhan tentu sangat senang dengan tipe orang yang seperti kacang tidak lupa dengan kulitnya.  Kalau perlu kita daftarkan dalam agenda atau catatan khusus orang-orang yang telah berjasa dalam hidup kita untuk terus diingat dan dikenang oleh anak cucu kita.

Ketiga, Keluarga harus dibela mati-matian berapa pun harganya. Tuhan tidak akan pernah meminta kita untuk mengorbankan keluarga kita demi untuk kemuliaan-Nya. Karena kehendak-Nya tidak mungkin bertentangan satu dengan yang lain. Tuhan sangat mengasihi dan memberkati keluarga sebagai Lembaga pertama yang Dia dirikan dan tidak pernah Dia meminta kita untuk mengorbankan keluarganya kecuali untuk orang tertentu dan itu hanya untuk menguji imannya seperti Abraham disuruh mengorbankan Ishak. Faktanya Tuhan menyuruh agar Abraham segera berhenti dan tidak usah menyembelih Ishak anaknya itu. Karena Dia mengasihi keluarga. Sangat ngawur bila ada hamba Tuhan yang mengajarkan untuk mengorbankan keluarga demi untuk pelayanan.

Previous
Previous

Tiga Fondasi Murid Yesus

Next
Next

Sudahkah Anda Menerima Roh Kudus, Ketika Anda Menjadi Percaya?