Jadilah Saksi-Nya

Oleh : Pdt. Joni Stephen

Efesus 5:8-13 - Memang kamu dahulu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat tersembunyi telah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.

Kehidupan di luar Kristus adalah kehidupan dalam kegelapan, namun kehidupan yang sudah di dalam Kristus memiliki kehidupan sebagai terang. Terang itu berbuahkan kebaikan, keadilan, serta kebenaran.

Melalui ayat-ayat Alkitab ini kita diingatkan bahwa orang percaya tidak kompromi dengan dosa, sebab gelap tidak mungkin bersatu dengan terang. Tetapi bukan berarti orang percaya hanya sibuk menjaga dirinya sendiri dan tidak peduli dengan kehidupan orang lain. Di ayat 9 dan 11 dikatakan bahwa kita harus menjadi orang kristen yang berguna bagi orang lain. Terang melalui kebenaran, keadilan, dan kebaikan yang dihasilkan itu dapat mengungkapkan dosa (ay. 11.b). Sebaliknya, telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

Namun, ada ayat lanjutan yaitu di ayat ke-13 yang mengatakan bahwa peranan kita bukan saja mengungkapkan dosa yang akhirnya berhenti pada tindakan menghakimi bahkan menghukum. Namun, yang diharapkan adalah membuat kegelapan/dosa itu tidak dilakukan lagi. Dengan demikian kita didorong sebagai orang Kristen menjadi orang Kristen yang bersaksi dan menjadi berkat bagi orang lain melalui cara hidup yang meneladani Kristus.

Dengan demikian, marilah kita menata hidup kita masing-masing dengan tidak kompromi dengan dosa dan dapat menjadi berkat bagi sesama.

“Menjadi saksi-Nya, bukan hanya menyingkapkan kegelapan, namun juga menghilangkannya.”

Previous
Previous

Melihat dari Sudut Pandang Tuhan

Next
Next

Pernahkah Anda "Galau" dan Gelisah ?