Adakah Kita Rindu Beribadah kepada Tuhan?

Oleh : Pdt. Joni Stephen

Nats: Mazmur 100

Pemazmur mengundang segenap umat untuk beribadah. Karakteristik ibadah mencakup adanya sukacita, sorak-sorai puji-pujian, dan rasa syukur. Demikianlah yang dapat kita saksikan kerinduan bangsa Isarel untuk beribadah. Semua ini merupakan ungkapan keyakinan mereka bahwa Allah adalah satu-satunya Allah pemilik hidup kita dan mereka adalah umat kepunyaan Allah. Selain itu, yang menjadi kesukaan tersendiri adalah karena Allah itu baik dan kesetiaan-Nya telah terbukti turun-temurun. Hal ini bukan sekedar untuk diketahui dalam pikiran, melainkan Allah yang demikian itu sungguh dikenal dan dialami oleh bangsa Israel. Kesungguhan bangsa Israel dalam menjalankan ibadah mereka mengajak kita untuk merefleksikan ibadah kita selama ini. Sebagian orang sudah merasa kehilangan makna ibadah dimana dianggap sebagai rutinitas saja. Ketika beribadah tidak ada sukacita dan ucapan syukur, puji-pujian sekedar membaca teks lagu-lagu rohani bahkan hanya menjadi sarana hiburan.

Saudara sekalian, Mazmur 100 merupakan nyanyian pujian pembuka ibadat atau nyanyian perarakan masuk Bait suci. Hal ini mengingatkan kita bahwa kesetiaan Allah yang senantiasa kita alami seharusnya mendorong kita untuk setia beribadah kepada Tuhan. Dengan demikian, ibadah kita merupakan ungkapan penganggungan dan hormat kita kepada Allah, penguasa hidup kita.

Perenungan: Adanya kerinduan kita untuk bersekutu dengan Tuhan dalam ibadah adalah cerminan seberapa penting kita menempatkan Tuhan dalam hidup kita. 

Previous
Previous

Hukuman Kekal

Next
Next

Penugasan Panggilan