Pimpinan Tuhan yang Ajaib

Oleh : Pdt. Max Chandra

Pada hari kelahiran Yesus terjadi dua peristiwa yang ajaib.  Malaikat menampakan diri kepada para gembala yang sedang menggembalakan domba-domba di padang Efrata.  Mereka adalah orang sederhana pekerja kasar mungkin kurang berpendidikan.  Tuhan mengutus malaikat memberitakan kabar bahwa telah lahir juru selamat di kota Daud dan bayi itu lahir di kandang binatang dibungkus dengan kain lampin dan dibaringkan di palungan. 

Para gembala meskipun kaget namun mereka tahu siapa itu malaikat, dan mereka percaya.  Dalam Perjanjian Lama sering malaikat datang berbicara kepada para nabi.  Peristiwa kedua terjadi nan jauh di sebelah Timur di negeri yang orang-orangnya banyak yang ahli perbintangan, dan mereka dipanggil orang-orang Majus. 

Para orang Majus ini sangat kaget dengan munculnya bintang di angkasa yang besar dan terang benderang.  Mereka percaya itu adalah tanda adanya raja Agung lahir ke dunia.  Mereka mungkin pernah dengar bahwa Masias akan datang dari orang-orang Israel yang dibuang ke Babel.  Mereka percaya bahwa bintang itu tanda dari lahirnya Mesias.  Maka pergilah mereka mempersiapkan diri mengunjungi sang raja.  Empat puluh orang dalam rombongan mereka dan mereka membawa emas, kemenyan dan mur untuk dipersembahkan kepada raja Agung yang baru lahir.

Dua tahun lamanya mereka mengikuti bintang itu, sampai mereka tiba di Israel.  Tuhan menyatakan diri-Nya kepada orang Majus dengan bintang yang mereka bisa mengerti.  Seandainya dibalik, para gembala melihat bintang dan para Majus melihat malaikat, tentulah mereka akan menjadi bingun.  Namun pimpinan Tuhan tidak pernah salah.  Setiap orang mengenal Tuhan dengan cara yang berbeda.  Ada yang lewat mimpi, ada yang yang disembuhkan dari penyakitnya, ada yang tertarik dengan kesaksian hidup orang Kristen dan lain-lainnya. 

Ketika orang Majus tiba di Israel, bintang menuntun mereka ke Betlehem, namun orang Majus ini tidak mengikuti bintang karena bagi mereka raja itu harus lahir di istana raja, maka mereka menuju ke Yerusalem.  Lalu mereka bertanya-tanya di manakah raja yang baru lahir itu.  Pertanyaannya ini membuat raja Herodes dan seluruh penduduk Yerusalem menjadi ketakutan.  Herodes memutuskan untuk dapat mencari anak itu untuk dibunuh.  Lalu Herodes menanyakan kepada ahli Torat dan imam kepala, dan mendapatkan jawaban bahwa seturut nubuat nabi Mikha raja itu lahir di Betlehem. 

Para imam kepala dan ahli Torat tahu namun mereka tidak mencari raja itu, tetapi Herodes dengan berpura-pura mau menyembah raja itu minta orang Majus kembali memberi kabar jika sudah bertemu dengan raja itu.  Dia ada rencana membunuhnya. 

Setibanya di Betlehem orang Majus itu melihat bintang itu sudah di Betlehem menunggu mereka tepat di rumah Yusuf dan Maria serta Yesus tinggal.  Mereka menyembah Yesus dan mempersembahkan emas, kemenyan dan mur.  Karena diingatkan dalam mimpi maka mereka tidak kembali ke Herodes tetapi pulang dengan jalan lain.  Herodes merasa ditipu hatinya makin khawatir akan raja itu mengancam tahtanya dan dia memerintahkan membunuh semua anak dibawah dua tahun. 

Mengapa terjadi bencana pembunuhan bayi dua tahun?  Karena orang Majus tidak taat pimpinan bintang yang berjalan menuju ke Betleham.  Orang Majus memakai logikanya sendiri bahwa raja pastilah lahir di ibu kota di istana.  Ketidak taatan orang Majus ini telah membawa bencana besar di Betleham.  Yusuf terpaksa mengungsikan Yesus ke Mesir untuk menghindari pembunuhan Herodes.

Previous
Previous

Frenemy

Next
Next

Apa Hadiahmu?