Pilihan

Oleh Hani Rohayani

Yosua 24:15 TB
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”

Kalimat di atas adalah salah satu kalimat yang disampaikan oleh Yosua dalam pidato perpisahannya yang disampaikan kepada Bangsa Israel. Pada saat itu bangsa Israel telah berada di tanah perjanjian, sebagaimana dijanjikan Allah, setelah berjalan di padang gurun selama 40 tahun. Mereka telah mengalami banyak hal termasuk peperangan dan mampu mengalahkan penduduk asli sebelum kemudian mendiaminya. Mereka pun sudah mendapatkan bagian tanah pusaka masing-masing yang telah dibagikan Tuhan melalui Yosua.

Pada saat itulah Yosua memperhadapkan bangsa Israel kepada sebuah pilihan. Beribadah kepada Tuhan yang telah membawa mereka keluar dari negeri Mesir atau beribadah kepada allah orang Amori yang negerinya mereka kalahkan dan diami. Mengapa hal ini kemudian menjadi pilihan bagi bangsa Israel? Bangsa Amori yang mereka kalahkan tidak dimusnahkan semuanya. Mereka sebagian masih tinggal di antara bangsa Israel. Mereka memiliki agama dan kepercayaan sendiri. Hal ini bisa menarik perhatian bangsa Israel dan membuat mereka meninggalkan Tuhan lalu mengikuti kepercayaan bangsa Amori yang ada disekitar mereka.

Kondisi kita sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kita saat ini. Kita selalu diperhadapkan kepada sebuah pilihan. Apakah kita akan beribadah Tuhan atau beribadah yang bukan allah lain. Mungkin kita akan dengan cepat mengatakan bahwa kita tidak akan pernah meninggalkan Tuhan dan berpindah agama. Eitss..tunggu dulu! Pilihannya bukan sekedar tetap beragama Kristen atau masuk agama lain.

Jika kita melihat kata beribadah ( laabod: לַעֲבֹ֣ד atau abedu: עָבְד֣וּ) sebenarnya berasal dari kata abad: עָבַד yang artinya bekerja untuk; melayani dalam konteks budak. Jadi kata beribadah memiliki pengertian menghambakan diri dan melayani. Itu berarti jika kita mengatakan beribadah kepada Allah artinya adalah kita menghambakan diri dan melayani Allah saja.

Kita bisa saja beragama Kristen dan pergi ke gereja, namun sebenarnya kita tidak sedang menghambakan diri dan melayani Allah. Semua hal di sekitar kita bisa saja membuat kita terpaut dibanding kepada Allah. Kita juga bisa lebih menghambakan diri kepada diri sendiri dengan segala kemauan dan ambisi kita. Yosua memperhadapkan bangsa Israel kepada pilihan, yang sebenarnya juga  pilihan yang harus kita ambil. Akankah kita menghambakan diri dan melayani Allah atau kita lebih memilih yang lain? Pilihan ada di tangan kita masing-masing. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.

Previous
Previous

Apakah Tuhan Mendengar Doa Kita? (Bagian 1)

Next
Next

Keluarga Markus(Bagian II)