Perjalanan Pelayanan Pdt. Joni Stephen

Oleh : Pdt. Joni Stephen

Tulisan ini merupakan kesaksian dari seorang Hamba Tuhan yang menyerahkan dirinya memenuhi panggilan Tuhan untuk melayani-Nya sepenuh waktu sejak tahun 1981.

Ini Aku, Utuslah Aku!
Tidak pernah terpikirkan oleh saya bahwa Tuhan akan memanggil saya menjadi hamba Tuhan penuh waktu, apalagi keadaan orang tua saya saat itu yang tidak ideal dan belum percaya Tuhan. Namun demikian, anugerah Allah yang sudah menetapkan saya, menjadi pengawal kehidupan saya. Sampai akhirnya, di dalam sebuah Kebaktian Kebangunan Rohani di GKI Magelang pada tahun 1981, saya menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan penuh waktu. Pada awalnya, saya berpikir bahwa dengan terlibat aktif di gereja, memimpin KTB di kampus, sudah cukup menjadi wujud dari tekad saya itu. Ternyata Tuhan memakai berbagai macam cara untuk mengingatkan saya akan janji saya pada tahun 1981 itu. Karenanya, walaupun pernah masuk ke Universitas umum selama 2 tahun, akhirnya kerelaan untuk mentaati panggilan Tuhan begitu kuat dan saya masuk Sekolah Alkitab. Tentu bukan sebuah pengorbanan karena jikalau Kristus sudah mati bagi saya, then no sacrifice can be too great for me to make me for him (CT Studd).

Ini Aku, Sebagaimana Adanya
Pelayanan saya di IPC dimulai sejak tahun 2000. Saya menerima panggilan untuk pindah ke Sydney karena melihat kebutuhan penggembalaan bagi jemaat dari Indonesia yang sudah lama menetap dan anak-anak muda yang datang untuk belajar. Saya tahu keadaan saya, tetapi hati saya selalu rindu memberitakan Injil dan memelihara jemaat-jemaat yang dipercayakan. Saya melihat bagaimana Tuhan meneguhkan panggilan saya di IPC melalui dukungan majelis dan jemaat atas visi pelayanan saya tersebut. Saya melihat bagaimana pelayanan Firman dan perhatian penggembalaan yang utuh, dipakai Allah untuk menghasilkan majelis-majelis dan pemimpin-pemimpin di IPC yang takut akan Tuhan. Seperti yang pernah dikatakan, “Pastors don’t make other elders. God is the one who will raise up faithful shepherds through the ministry of his Word.”

Ini Kami, Utuslah Kami!
Tidak ada visi lain selain membangun jemaat-jemaat IPC menjadi jemaat yang misioner. Saya terus mengajak jemaat untuk berdoa bagi kemungkinan-kemungkinan bisa memberitakan Injil dan menciptakan peluang dalam keseharian untuk memberitakan Injil. Saya ingin jemaat-jemaat dapat melihat tugas panggilan utama mereka selama di dunia ini, dan apakah itu? Kevid de Young berkata: “Our task as the gathered body of Christ is to make disciples, by bearing witness to Jesus Christ the Son in the power of the Holy Spirit to glory of God the Father.

Kiranya kesaksian ini boleh menjadi berkat bagi Saudara sekalian.

Soli Deo Gloria.

Previous
Previous

Tak Ada Istirahat Dalam Peperangan Itu

Next
Next

Kuasa Kebenaran