No Crown Without Cross

Oleh: Pdt. Edwin G. Yen

Seorang prajurit sejati akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan penghargaan tertinggi dari komandannya. Prajurit sejati akan menjalankan seluruh perintah sang jenderal. Seorang pahlawan akan mendapat mahkota jika menang dalam perang. Para prajurit dan para pahlawan akan berusaha untuk dipandang layak oleh komandannya untuk mendapat mahkota kemenangan. Tuhan Yesus mengatakan jika seorang tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Jika seorang pengikut Kristus ingin dipandang layak oleh Tuhan Yesus, maka orang bersangkutan perlu belajar terus menerus untuk memikul salibnya sendiri. Lukas menekankan bahwa setiap orang percaya, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Tuhan Yesus (Luk. 9:23).

Apa yang dimaksud Tuhan Yesus tentang salibnya sendiri? Memikul salibnya adalah penderitaan dalam konteks mengikut Yesus. Hati-hati, tidak semua penderitaan dialami orang percaya adalah salibnya. Penderitaan orang percaya dapat disebabkan karena kebodohan, kemalasan, kecerobohan, hawa nafsu atau sebab lain yang tidak ada hubungan dengan mengikuti Yesus. Jika seorang miskin karena malas, miskin karena tertipu oleh inventasi yang menjanjikan keuntungan besar, maka celaka kalau ia mengatakan miskinnya adalah salibnya. Jika seorang sakit parah, karena hidup tidak tertib, makan makanan yang tidak sehat, tidak menjaga kesehatan atau tidak pernah olah raga, celaka kalau ia mengatakan sakit parahnya adalah salibnya. Itu bukan salib yang dimaksud Tuhan Yesus, tapi penderitaan kesakitan atau penderitaan kemiskinan yang disebabkan oleh kesalahan diri sendiri. Yesus memaparkan bahwa memikul salibnya dalam konteks penderitaan disebabkan karena menjalankan firman-Nya, penderitaan disebabkan karena menyelesaikan kehendak-Nya dan penderitaan disebabkan karena bersaksi tentang Kristus. Parelalel dengan hal ini, Yesus mengatakan berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat (Mat. 5:11).

Tidak ada mahkota, tanpa salib. Jika orang percaya memiliki semangat untuk hidup dipandang layak oleh Tuhan Yesus untuk mendapat mahkota, maka orang bersangkutan perlu belajar hidup dalam penderitaan memikul salibnya. Jika karena Kristus, Anda dihina, diejek, dicaci maki, maka pikullah salibmu setiap hari dan terus mengikut Yesus dengan setia sampai akhir. Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan (Why. 2:10).

Matius 10:38
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut aku, ia tidak layak bagi-Ku

Previous
Previous

Searah dengan Bapa

Next
Next

Keurgensian Pengabaran Injil