Merasa Kudus?

Oleh: Pdt. Edwin G. Yen

Kita sering bertemu dengan orang-orang yang dianggap melayani Tuhan di Gereja. Satu ketika saya datang di ibadah untuk pertama kali di suatu gereja. Saya disambut hangat di pintu gereja, lalu saya dibiarkan memilih kursi dan duduk sendiri. Tidak ada seorangpun yang saya kenal, tidak ada yang menyapa saya padahal gereja itu sangat besar dan banyak sekali orang yang hadir. Gereja itu melibatkan puluhan orang yang melayani Tuhan. Apa syarat melayani Tuhan di gereja ini? Di gereja itu, orang-orang yang melayani Tuhan memakai pakaian dan asesoris beserta perhiasan yang membuat saya minder.

Rasul Paulus mengingatkan kepada Timotius serta kita semua tentang syarat melayani Tuhan. Jika seorang ingin dipakai Tuhan, maka orang bersangkutan perlu dikuduskan dari segala kejahatan baik tubuh, jiwa, pikiran dan perasaan. Manusia melihat apa yang terlihat, tapi Tuhan melihat apa yang tidak dilihat manusia. Tuhan memilih, membentuk dan memakai Daud, karena Allah melihat hati. Jika saya ingin melayani Tuhan, maka saya harus dikuduskan. Kudus adalah urusan Tuhan dan saya. Kudus tidak terlihat oleh manusia. Berbeda jika saya merasa kudus, saya merasa dekat dengan Tuhan, saya merasa melakukan perintah Tuhan. Perasaan dekat dengan Tuhan dapat saja dipakai setan untuk tidak berkenan di hadapan Tuhan. Merasa kudus belum tentu kudus. Kita perlu alat ukur untuk menyatakan apa saya sudah dikuduskan oleh Tuhan.

Minimalnya, ada tiga hal untuk mengukur apakah seseorang dikuduskan, yaitu sebagai berikut: (1) Firman Tuhan dengan pemahaman dan penggalian yang benar, (2) Roh Kudus mendorong kita melakukan perintah Tuhan sehingga muncul sifat/sikap rendah hati ketika ditegur, (3) memuliakan Tuhan; seorang yang dikuduskan akan membawa kemuliaan Tuhan untuk menarik banyak orang datang kepada Tuhan. Tapi jika seseorang merasa, memikirkan atau memiliki kondisi yang mengatakan saya hebat, mampu dan kuat, maka kesombongan itu menunjukkan orang bersangkutan belum dikuduskan.

Marilah kita tidak merasa diri KUDUS, pada setiap waktu datang kepada Tuhan untuk bersyukur, membaca firman Tuhan dan membawa renungan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Berdialoglah dalam doa sepanjang hari, untuk meminta Roh Kudus menguduskan kita. Sehingga kita dikuduskan untuk melayani Tuhan. TUHAN menyertai, melindungi dan memberkati kita semua yang mengejar kekudusan-Nya.

(2 Timotius 2:21) Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

Previous
Previous

Waspadalah dan Terus Berdampak bagi Kerajaan Allah

Next
Next

Lakukan Sekarang!