Kehidupan Setelah Kematian

Nas: Lukas 20:27-38.

Golongan Saduki berusaha menyangkal pengajaran Tuhan Yesus berkenaan kebangkitan dengan menanyakan perihal kehidupan pernikahan di Surga nanti. Tetapi Tuhan Yesus tidak bisa dibodohi oleh mereka. Percakapan Tuhan Yesus dengan orang Saduki ini memberi dua pelajaran utama bagi mereka dan bagi kita saat ini.

Pertama, kebangkitan orang mati akan menjadi pengalaman yang nyata sesuai janji Allah. Jawaban Tuhan Yesus di ayat 37-38 membuka ketidakmengertian orang Saduki tentang kitab Musa. Allah yang di percaya Musa adakah Allah yang hidup yang kekuasaanNya tidak terbatas. Bahkan alam maut pun tidak bisa memutuskan ikatan perjanjian Allah dengan nenek moyang Musa. Inilah yang menjadi jaminan kepastian kebangkitan orang mati.

Kedua, Tuhan Yesus menegaskan bahwa kebangkitan orang mati tidak dapat disamakan dengan kehidupan sekarang. Kelak kita diubahkan menjadi sepadan dengan kehidupan surgawi. Yang membuat orang sulit  untuk percaya adalah karena sama seperti orang Saduki yang mencoba mendapatkan jawaban berdasarkan pikiran logika mereka sendiri. Padahal tidak semua hal dapat kita ketahui dengan tuntas berdasarkan kepuasan akal manusia, diperlukan iman untuk bisa mempercayai apa yang Yesus katakan. Merenungkan tentang kepastian adanya kehidupan setelah kematian, menolong kita untuk meyakini bahwa hal ini bukan hanya urusan nanti menjelang kematian, namun bagi kita sekarang ini, keyakinan ini mendorong kita untuk tetap tegar dan kuat menghadapi segala sesuatu yang sedang kita jalani.

“Di dalam hidup ini sebagai orang ber iman tidak ada peristiwa yang dapat memisahkan kita dari kasih dan kuasa Nya, bahkan maut sekalupun tidak dapat memisahkan kita dari Kristus”

Oleh : Pdt. Joni Stephen

Previous
Previous

Jadikan Aku Saluran Berkat (Bagian V)

Next
Next

Tujuan Utama Sang Hamba