Jadikan Aku Saluran Berkat (Bagian IV)

Ev. Suryanto

Suatu kali AC di rumah saya bocor dan tetesan airnya menggenangi lantai kamar. Tukang AC kemudian memeriksa AC tersebut untuk mencari tahu mengapa AC-nya bisa bocor. Anda tahu mengapa AC tersebut bisa bocor? Tukangnya menemukan AC tersebut bocor karena ternyata pipa pembuangan airnya tingginya sama dengan saluran pembuangan AC tersebut. Entah mengapa ternyata pipa pembuangan air itu bergeser atau naik posisinya sehingga airnya tidak bisa mengalir ke pipa pembuangan. Airnya tidak bisa mengalir ke pipa pembuangan tapi malah balik mengalir ke tempat lain dan bocor keluar. Kita semua tahu bahwa sifat alami air itu adalah mengalir ke tempat yang lebih rendah. Air tidak bisa mengalir ke tempat yang sama tinggi atau yang lebih tinggi.

Saya berpikir seperti itu juga dalam hal menjadi saluran berkat. Ketika berbicara mengenai saluran berkat, hal pertama yang terlintas dalam pikiran saya adalah air dan sebuah pipa atau saluran di mana air itu bisa mengalir. Oleh karena itu, bukan sebuah kebetulan juga kalau berbicara mengenai saluran berkat, kita bisa belajar dari sifat alami air. Air itu secara alami mengalir ke tempat yang lebih rendah, demikian juga halnya dengan berkat. Berkat Tuhan juga selalu mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.

Berkat Tuhan itu dikatakan dalam sebuah pujian, mengalir dari takhta kasih Allah yang maha tinggi kepada manusia yang lebih rendah. Oleh karena itu, untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain, kita harus merendahkan diri untuk bisa dipakai oleh Tuhan. Berkat itu tidak bisa mengalir melalui diri kita apabila kita meninggikan diri kita di hadapan Tuhan dan sesama.

FT dalam Amsal 3:34 (VMD) berkata, “Tuhan menghukum dan menghina orang yang tinggi hati dan menertawakan orang lain, tetapi Ia baik terhadap yang rendah hati.” Berulang kali di dalam Alkitab Tuhan mengatakan bahwa Dia membenci orang yang meninggikan diri, yang congkak dan sombong. Berkat Tuhan itu selalu mengalir melalui orang-orang yang mau merendahkan dirinya untuk dipakai sebagai saluran berkat.

FT dalam 1 Petrus 5:5b-6 (TB) berkata, “Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: ‘Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.’ Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.”

Anda mau hidupnya dipakai Tuhan untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain? Rendahkan diri Anda di hadapan Tuhan dan sesama. Anda tidak bisa dipakai oleh Tuhan menjadi saluran berkat bagi orang lain ketika waktu melayani Anda berkata, “Masak yang begini suruh saya yang melakukan, orang lain saja!” Kita tidak bisa dipakai oleh Tuhan menjadi saluran berkat bagi orang lain ketika kita berkata, “Aku ini levelnya Worship Leader, aku tidak mau melayani sebagai penyambut tamu, apa-apaan itu, suruh orang lain saja!” atau kita berkata, “Masak aku hanya melayani sebagai bagian media dan live streaming.”

Anda juga tidak bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain apabila Anda tidak mau merendahkan diri, mengalah dalam sebuah perselisihan walaupun mungkin Anda yang dalam posisi yang benar. Untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain, Anda harus belajar merendahkan diri seperti Tuhan Yesus.

FT dalam Filipi 2:5-8 berkata, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

Bagaimana caranya supaya kita bisa menjadi saluran berkat? Rahasianya adalah kita harus merendahkan diri kita di hadapan Tuhan dan sesama supaya bisa dipakai oleh Tuhan menjadi saluran berkat.

Previous
Previous

Keluarga Salomo

Next
Next

Anda Tidak Dapat Melihat Allah?