Hadiah dari Surga - Bagian I

Oleh: Pdt. Gideon Ang

Lukas 1:67-68

"Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa (1Tim. 1:15)

Tuhan Yesus datang membawa kelepasan bagi manusia berdosa, itulah hadiah yang terbesar! Apa arti menerima “hadiah” Natal?

Kelahiran Tuhan Yesus diawali ketika ibu-Nya yaitu Maria, bertunangan dengan Yusuf, tetapi sebelum mereka menikah, Maria mengandung karena kuasa Roh Allah. Yusuf, tunangannya itu menjadi bingung, bagaimana dia dapat menerima Maria sebagai istrinya. Suatu malam Yusuf bermimpi. ia melihat seorang malaikat Tuhan yang berkata kepadanya, "Yusuf, keturunan Daud, jangan takut menikah dengan Maria; sebab anak yang di dalam kandungannya itu terjadi oleh kuasa Roh Allah. Maria akan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu harus engkau beri nama Yesus1, karena Ia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Sesudah Yusuf bangun, ia melakukan apa yang dikatakan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia menikah dengan Maria supaya dapat menolongnya melahirkan Yesus.

Kelahiran Yesus juga disambut Zakaria, seorang imam yang hidup menurut perintah Tuhan.

Ia memuji-muji Tuhan, bahwa Tuhan melawat umat-Nya dengan membawa kelepasan dan menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan. Inilah hadiah Natal yang sesungguhnya untuk kita!

"Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi- nabi-Nya yang kudus (Lukas 1:68-70).

Kata “membawa kelepasan”: artinya membebaskan dengan membayar sejumlah harga, seperti membebaskan seorang budak saat itu. Yesus Kristus datang untuk ke dunia untuk “memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.” (Luk. 4:19), Dia datang untuk membawa kelepasan bagi manusia yang diperbudak oleh dosa dan kematian kekal. Kita tidak dapat membebaskan diri sendiri, hanya Kristus yang dapat membayar harga untuk menebus jiwa kita (Ef. 1:7).

Kata “tanduk keselamatan” di dalam Alkitab, tanduk menyimbolkan kuasa dan kemenangan (1 Raj. 22:11; Mzm. 89:18). Tanduk menggambarkan sekelompok prajurit yang ditawan, tetapi kemudian mendapatkan pertolongan dan musuhnya dikalahkan. Ayat 67 mengatakan Tuhan membawa kelepasan, sekarang “Ia menumbuhkan tanduk keselamatan,” artinya Sang Mesias berkuasa dan menang, musuh tidak dapat menguasai lagi. Inilah lambang kemenangan total untuk semua orang yang sudah dibebaskan. Kata “keselamatan”  artinya Dia memberikan soundness (kesehatan, kebaikan, kesejahteraan, kenyamanan, sentosa, kekuatan) untuk jiwa kita.

Cerita sejati dari D.L. Moody, hamba Tuhan yang mengadakan banyak kebaktian kebangunan rohani di Inggris maupun di Amerika:

Seorang sahabatku di Irlandia pernah bertemu dengan seorang anak laki-laki yang sedang menangkap seekor anak burung. Hewan yang malang itu gemetar dalam genggaman tangan anak itu. Ia meronta-ronta ingin melepaskan diri. Sahabatku memohon agar anak laki-laki itu mau melepaskan si anak burung di tangannya, tetapi aduh….anak itu menolaknya dengan keras! Karena ia telah mengejar anak burung itu selama tiga jam sebelum dapat menangkapnya.

Sahabatku berusaha membujuk anak itu, tetapi tetap tidak berhasil. Akhirnya, ia menawarkan diri untuk membeli anak burung itu yang hampir mati itu. Anak laki-laki itu setuju, lalu mereka menyepakati dengan harga yang cukup mahal. Sahabatku mengambil burung kecil yang malang itu dan menaruhnya di telapak tangannya yang terbuka. Rupanya anak laki-laki itu sudah begitu lama mencengkeram si anak burung dengan sangat erat. Maka anak burung itu terdiam di atas telapak tangan sahabatku dan tidak mampu bergerak. Dia tidak menyadari bahwa dia sudah dibebaskan! Pelan-pelan setelah diusap-usap bulunya, tak lama kemudian anak burung itu bergerak-gerak, dan mulailah ia terbang sambil bersiul-siul. Seakan-akan anak burung itu sedang mengatakan, “Terima kasih, terima kasih, kamu sudah melepaskan saya!”

Itulah artinya kelepasan sebenarnya – Tuhan Yesus membayar tebusan dengan pengorbanan- Nya yang mahal. DIA sudah bangkit dari kematian, Dia menghancurkan rantai dosa dan membuka pintu-pintu penjara bagi orang berdosa. Inilah hadiah terbaik untuk kita semua. Maukah kita menerima hadiah yang terbaik dari Tuhan pada Natal ini? Mari datang kepada-Nya di dalam doa, dan membuka hati untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat.

1Yesus merupakan terjemahan bahasa Indonesia dari kata Ibrani, “Joshua, Jeshua, atau Jehoshua,” yang memiliki arti “Allah adalah keselamatan.” Dengan demikian, nama tersebut menyatakan bahwa melalui Anak yang akan dikandung oleh Maria, Allah akan menyatakan keselamatan-Nya di tengah-tengah manusia yang berdosa. Nama “Yesus” yang diberikan Allah mewakili kehendak-Nya yang akan dinyatakan-Nya, dan yang kemudian dibuktikan dalam kehidupan Tuhan Yesus sendiri. Dia disalibkan untuk menggenapkan karya keselamatan yang telah direncanakan Allah bagi manusia berdosa.

Previous
Previous

Hati Manusia Seperti Rumah

Next
Next

Jangan Lupa Kebaikan Tuhan!