Apakah Arti Natal?

Oleh: Pdt. Djohan Kusnadi

Natal sungguh peristiwa yang sangat indah dan luar biasa.  Indah karena hiasan dan lampu-lampunya yang begitu kemilau. Luar biasa karena dirayakan hampir di seluruh penjuru dunia.  Boleh dikatakan tidak ada lagi sekat-sekat yang bisa membatasi natal ini baik itu dari segi ras, agama, suku atau golongan.

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah Natal itu? Natal bukanlah identik dengan Santa Claus yang dipercayai sebagai salah satu orang kudus yang setia berbuat baik teristimewa kepada anak-anak dengan hadiah-hadiah natal sesuai dengan apa yang sudah anak-anak lakukan baik atau buruk.  Natal juga tidak ada kaitan dengan snowman, candy cane, atau pohon cemara. Itu semua tidak salah bila dipakai sebagai aksesoris dan sangat bagus namun itu semua tidak ada tertulis di dalam Alkitab.

Lalu apakah natal itu? Ada banyak definisi yang bisa diberikan dari Alkitab. Namun saya ingin mengutip dari Yohanes 1:11-12: Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.  Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah. Jadi arti Natal disini adalah Yesus Kristus datang kepada milik kepunyaan-Nya yaitu seluruh umat manusia yang adalah mahkota ciptaanNya. Dia tidak dating ke planet lain, tidak ke binatang atau tumbuhan tetapi hanya kepada manusia.

Fokus utama Natal yang benar adalah Yesus Kristus yang datang kepada milik kepunyaanNya.  Kristus harus menjadi sentral dari semua rangkaian cerita Natal. Kristus Yesus harus menjadi berita utama melebihi Yusuf Maria, para Malaikat, orang majus, bintang penujuk arah, maupun para gembala. Karena Kristus adalah actor utama dari peristiwa Natal itu.

Saya teringat akan sebuah ilustrasi mengenai bapak Budi yang ingin merayakan ulang tahunnya yang tepat di bulan Desember 25 ini  beliau genap 50 tahun.  Sebagai seorang pebisnis online yang sangat sukses, ia ingin merayakannya secara besar-besaran sekaligus ingin berkenalan dengan rekan-rekan bisnisnya maupun para konsumernya.  Iapun memanggil asisten kepercayaannya untuk mengatur jalannya pesta ulang tahun tersebut dan ia mengalokasikan dana hingga 10 Milyard Rupiah untuk 1000 orang.  Iapun lebih memilih tempat tinggalnya sendiri yang sangat luas bak istana sebagai tempat perayaannya.  Di hari ulang tahunnya, Pak Budi memakai setelan jas yang sangat bagus dan tidak lupa ada bros di jasnya bertulisan birthday man. Pesta akan dimulai jam 6 sore namun para pengisi acara sudah datang jam 4:30. Ketika mereka tiba, pak Budipun dengan cepat membukakan pintu walau asisten rumah tangganya sudah bersiap disana. Pak Budi berkata biarkan saya saja yang membukakan pintu bagi mereka.  Para pengisi acara dengan paduan suaranya sekitar 50 orang bergegas masuk dan langsung menanyakan dimana lokasi mereka akan tampil. Mereka ingin Latihan terakhir sebelum tampil di muka orang banyak. Pak Budipun menunjukkan lokasinya dan dibantu para asisten mengantar mereka.

Namun sayang mereka lupa menyapa Pak Budi terlebih lagi mengucapkam selamat hari ulang tahun kepadanya. Demikian juga dengan group catering yang juga datang lebih awal dan mereka hanya menanyakan dimanakah lokasi tempat untuk makan karena mereka harus cepat mempersiapkan semua makanan tersebut. Lagi-lagi karena mereka terpusat pada tugas persiapan makanan. Mereka tidak menyapa apalagi memberikan ucapan selamat ulang tahun. Sampai akhirnya para tamu mulai datang berbondong-bondong dan mereka lebih tertarik berbicara dengan tamu-tamu lain yang juga bersamaan datangnya. Hanya beberapa yang mengucapkan selamat malam namun tidak ada satupun yang mencari dimana Pak Budi, apalagi mengucapkan selamat hari ulang tahun.  Padahal bos besar itu nampak jelas di jas pak Budi. Ketika tiba giliran para penyanyi dengan paduan suara beserta tim musiknya memperdengarkan suara nyanyian yang begitu indah namun nyanyian itu adalah Santa Claus is coming to town, o Christmas tree, jingle bells rock, White Christmas.  Tidak ada satupun lagu selamat ulang tahun atau ucapan Selamat ulang tahun dari podium.

Pak Budi bertanya-tanya yang ulang tahun ini saya, kok yang dinyanyikan tidak ada kaitannya dengan saya. Saya bukan Sinter Claus, bukan pohon natal, jingle bells.  Dimana lagu khusus baut saya? Para tamupun begitu ceria dan gembira karena makanan yang begitu ekslusif dan mewah.  Mereka memuji hidangan masakannya yang sangat enak selain itu mereka bisa berkenalan dan bertatapan langsung satu terhadap yang lain karena selama ini hanya melalui email, whatsapp, ataupun media elektronik lainnya. Namun pak Budi hanya ada di dekat pintu masuk sana, tidak ada yang menyapa, atau memberi apresiasi, ucapan apalagi bingkisan khusus baginya.  Betapa sedih dan kecewanya Pak Budi.  Ia sudah menghabiskan 10 Milyar namun tidak ada satupun yang menghargainya, menghormatinya terlebih memberikan hadiah bagi-Nya. 

Bagaimana dengan Anda? Di hari Natal ini, Yesus Kristus berulang tahun.  Siapakah yang kita rayakan? Dimanakah Kristus Yresus di hari ibadah ataupun perayaan Natal kita?

Apa yang menjadi fokus utama dan yang dicari oleh para jemaat yang datang? Apa mereka hanya ingin acaranya, sosialisasi atau temu kangen sekaligus reuni? Atau mencari makanan gratis? Betapa sedih hati Yesus Kristus bila itu yang terjadi.

Previous
Previous

Karena Anugerah-Nya

Next
Next

Apakah Ciri Khas dan Keistimewaan Agama Kristen?