Terang Tuhan (Bagian II)

Oleh : Ev. Suryanto

Yohanes 15:1-6, "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barang siapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Di sepanjang Alkitab, Tuhan banyak sekali memakai tanaman sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan atau menyampaikan sesuatu hal yang penting. Di dalam kemah suci dan Bait Allah misalnya, banyak memakai simbol atau lambang tanaman atau tumbuhan sebagai simbol penciptaan. Menorah atau kaki dian yang gambarnya sering kita lihat, sebenarnya adalah pohon dengan tujuh carang yang berbunga. Alkitab menggambarkan bangsa Israel sebagai pohon zaitun Allah yang menghasilkan minyak wangi, yang seharusnya membawa keharuman bagi nama Tuhan. Bangsa Israel juga sering digambarkan sebagai pohon ara yang tidak berbuah. Yesus memakai perumpamaan bunga bakung yang dipelihara dan didandani oleh Tuhan melebihi raja Salomo. Dia memakai penggambaran rumput yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api untuk menggambarkan hidup manusia yang hari ini ada dan besok sudah tidak ada. Jadi, Alkitab selalu memakai tanaman atau tumbuhan sebagai simbol untuk mengajarkan sesuatu kepada kita.

Di dalam perikop yang kita baca tadi, Yesus sekali lagi menggunakan tumbuhan atau tanaman, yaitu anggur, untuk mengajarkan sesuatu. Memang di Israel tanaman anggur banyak ditanam. Yesus menggunakan tanaman anggur karena sesuatu yang familier bagi orang Yahudi pada saat itu. Yesus selalu menggunakan ilustrasi atau perumpamaan-perumpamaan yang familier atau akrab di dalam hidup mereka supaya mereka bisa mengerti kebenaran yang Dia mau ajarkan. Namun, ternyata ada hal lain lagi yang menjadi alasan mengapa Yesus memakai tanaman anggur di bagian ini. Kita yang tinggal di kota atau yang tidak punya hobi bercocok tanam mungkin bisa terlewat hal ini. Saya kebetulan mengetahui hal ini karena punya pengalaman pribadi di Jakarta yang akhirnya membuat saya mengerti mengapa Yesus memakai tanaman anggur sebagai ilustrasi-Nya.

Sewaktu saya sekeluarga tinggal di Jakarta, kebetulan rumah yang kami tinggali itu di belakangnya ada kali. Rumah kami itu berada pas di pinggir pagar perumahan yang memisahkan perumahan kami itu dengan kampung di belakangnya. Di belakang pagar perumahan itu ada sebuah kali kecil. Karena kali itu juga, jadinya banyak tanaman liar yang tumbuh. Tanaman liar itu tumbuh dengan subur dan merambat ke pagar perumahan, terus naik ke atap rumah kami. Tanaman itu tumbuh menutupi hampir seluruh atap rumah kami. Saya diberitahu orang bahwa itu tidak baik juga karena takutnya nanti ada binatang yang merayap ke atas dan bisa masuk ke dalam rumah. Selain itu, tanaman itu juga bisa memberatkan dan merusak atap rumah dan bisa roboh kalau dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, saya memanggil tukang untuk membersihkan tanaman liar yang merambat itu.

Waktu tukang itu datang, dia langsung naik ke atap melihat tanaman liar yang merambat itu. Akan tetapi, dia kemudian turun ke belakang ke kali. Saya pikir dia akan naik, mengangkat atau mencabuti semua tanaman liar tersebut, tetapi ternyata tidak. Dia tidak melakukan hal itu. Anda tahu apa yang tukang itu lakukan? Dia turun ke belakang dan mencari batang utama tanaman liar yang merambat tersebut. Dia memotong batang utamanya dan Saudara tahu apa yang terjadi kemudian? Tidak lama setelah dipotong batang utamanya, seluruh cabang yang merambat ke atas atap rumah kami itu layu dan lemas. Lalu dia kemudian naik kembali ke atap dan dengan gampang dia mencabuti dan mengangkat seluruh tanaman liar yang merambat itu.

Saudara, begitu pula dengan tanaman anggur. Kalau yang pernah menanam tanaman anggur pasti tahu bahwa anggur itu juga adalah tanaman merambat. Yesus sengaja memakai tanaman anggur untuk mengajarkan suatu kebenaran yang sangat penting sekali. Dia memberi perumpamaan bahwa Dirinyalah pokok anggur atau batang utama dari tanaman anggur itu dan kita semua adalah ranting atau carang atau cabangnya. Kita harus senantiasa terhubung dengan pokok anggur itu, yaitu Tuhan Yesus. Begitu kita lepas atau tidak terhubung lagi dengan pokok anggur, yaitu Tuhan Yesus, maka cepat atau lambat, kita semua akan layu, lemas dan mati. Kerohanian kita awalnya akan layu dan lemas, tidak lagi bergairah untuk mengikut Tuhan dan melayani-Nya. Tidak usah heran jika kita kemudian akan jatuh ke dalam dosa karena kerohanian kita mati.

Selain itu, ketika kita tidak lagi terhubung dengan Tuhan, fokus atau pandangan kita tidak lagi kepada Tuhan. Rick Warren di dalam bukunya berkata bahwa kalau fokus hidup kita adalah Tuhan maka kita akan menyembah Tuhan, kita akan melayani Dia. Akan tetapi, kalau Tuhan tidak lagi menjadi fokus hidup kita, maka kekhawatiran akan masuk ke dalam hidup kita. Kekhawatiran adalah tanda bahwa fokus hidup kita bukan lagi Tuhan. Mudah sekali bagi kita untuk kehilangan fokus kita kepada Tuhan. Corrie Ten Boom mengatakan demikian, “Jika iblis tidak bisa membuat kita menjadi jahat, dia akan membuat kita sibuk!” Dia akan membuat kita terlalu sibuk sehingga kehilangan fokus kita kepada Tuhan. Saya sendiri pernah mengalami hal ini. Sering kali dalam kesibukan pelayanan dan persiapan khotbah, saya menjadi terlalu sibuk dan tidak menjaga hubungan pribadi saya dengan Tuhan. Akibatnya, pelayanan menjadi semacam rutinitas belaka, godaan mulai datang dan kekhawatiran mulai masuk dalam hidup saya.

Fokus:
Kita semua perlu senantiasa terhubung dengan Yesus, sang pokok anggur. Kita perlu menjaga hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Sebelum kita memulai seluruh aktivitas kita, kita perlu mencari wajah Tuhan dan memohon bimbingan, penyertaan dan pertolongan Tuhan. Dengan demikian kerohanian kita akan terus bertumbuh. Start yang baik tidak menjamin kita akan finish dengan baik pula. Kita perlu menjaga Terang Tuhan (yang Tuhan berikan kepada kita ketika kita percaya Yesus) dengan cara melakukan disiplin rohani. Artikel yang lainnya akan menjelaskan bagaimana kita menjalankan disiplin rohani.

Doa:
Tuhan terima kasih untuk kebenaran firman-Mu. Tolong saya untuk selalu mengingat bahwa saya perlu untuk selalu terhubung dengan Engkau ya Tuhan. Roh Kudus kiranya yang menolong saya untuk terus menjaga Terang Tuhan di dalam hidup saya. Amin!

Previous
Previous

Lakukan Sekarang!

Next
Next

Naungan Kelepasan dari Allah Sendiri