Keluarga Yakub - Bagian I

Oleh: Pdt. Djohan Kusnadi

Keluarga Yakub merupakan keluarga yang terbesar dari tokoh-tokoh Alkitab yang sudah dibahas sebelumnya. Ia memiliki 12 orang anak laki-laki (tidak termasuk perempuan) dari 4 istri. Ia mengalahkan Abraham yang memiliki 8 anak dari 3 istri.

Nama Yakub sendiri pun kemudian Tuhan ubahkan menjadi Israel yang menjadi awal mula suku dan bangsa Israel.  Nama Israel ini terus berkumandang sepanjang sejarah hingga sekarang ini.

Yakub adalah adik kembaran Esau yang kehidupan rohaninya ternyata jauh lebih baik dibandingkan dengan kakaknya Esau.  Padahal Esau lebih dekat dengan Ishak sang ayah yang lebih rohani dibandingkan dengan Ribka sang Ibu di mana Yakub sangat dekat. Ishak banyak mengalami pertolongan Tuhan, dibandingkan dengan Ribka sang istri. Namun dalam karakter Yakub tidaklah sebaik kakaknya Esau. Esau lebih polos, jujur, berani, dan tidak ada unsur untuk menipu sedangkan Yakub mengambil hak milik kakaknya, menipu ayahnya, mengakali pamannya dengan banyak taktik demi untuk memperoleh berkat Tuhan.

Alkitab mengatakan bahwa Tuhan telah menetapkan bahwa Yakub dan keturunannya jauh lebih kuat dari kakaknya dan keturunan sang kakak harus melayani keturunan sang adik (Kej 25:23) bahkan dengan terus terang Tuhan Allah mengatakan bahwa Tuhan lebih mengasihi Yakub dan membenci Esau (Rom 9:13).

Tentu kita bertanya-tanya di manakah kelebihan Yakub si penipu itu sehingga ia lebih disayang Tuhan? Alkitab mengatakan bahwa

Satu, Yakub taat pada perintah orang tuanya (Kej 28:7)

Yakub terlihat seorang yang patuh dan taat kepada orang -tuanya dibandingkan dengan Esau. Bisa terlihat kalau Esau keras kemauannya, semau gue dalam mencari pasangan bahkan sampai memiliki dua istri tanpa perundingan dengan orang tuanya. Tetapi Yakub bisa diberi wejangan agar tidak mengambil istri Kanaan seperti kakaknya. Namun mencari istri dari sanak famili sendiri yaitu anak perempuan Laban, pamannya. Yakub pun menurut dan pergi ke padang Aram selain untuk mencari pasangan juga untuk melarikan diri dari Esau yang sudah berniat membunuhnya apabila ayahnya meninggal.

Memang tidaklah mudah pergi ke padang Aram selain daerah asing di mana Yakub belum pernah pergi, juga perjalanan sang cukup jauh sehingga harus bermalam di padang belantara. Ini sangat berisiko terlebih bila bertemu binatang buas atau binatang melata lainnya.  Namun semua itu ditempuh Yakub karena ia taat kepada perintah orang tuanya.

Taat kepada orang tua adalah modal dasar untuk bisa taat kepada Tuhan.  Bila seorang tidak mau taat kepada orang tua, bagaimana bisa diharapkan untuk taat kepada Tuhan Allah? Sebab orang tua itu adalah wakil Tuhan di keluarga. Memang tidak semua orang tua itu memiliki sifat atau pengajaran yang sesuai dengan Firman Tuhan.  Bila sifatnya tidak sesuai tentu kita tidak menurutinya dan bila pengajarannya bertentangan tentu kita akan lebih menuruti pengajaran Firman Tuhan.

Dua, Yakub mengasihi Tuhan Allahnya


Tuhan Allah sungguh mengasihi Yakub dan lebih menyukainya dibandingkan dengan Esau (Maleakhi 1:2-3) Hal inilah yang memimpin Yakub untuk bisa bermimpi bertemu dengan Tuhan dan para Malaikat-Nya dan mendapatkan janji Tuhan kepada Yakub seperti yang telah dijanjikan kepada Abraham. Selain itu Yakub pun ternyata begitu mengasihi Tuhan Allahnya dan karena kasihnya kepada Tuhan, Yakub membangunkan mazbah bagi Tuhan. Yakub bahkan berjanji untuk menjadikan Tuhan sebagai Tuhan dalam hidupnya seumur hidupnya dan ia juga berjanji memberikan persepuluhan bagi Tuhan bila ia bisa kembali dengan selamat ke tempat ayahnya.

Seorang yang mengasihi Tuhan sering kali mengalami banyak perkara ajaib dalam dirinya. Seperti mendapatkan banyak kelancaran dan kemudahan dalam perjalanan hidupnya. Memiliki hikmat dan bijaksana dari Tuhan untuk bisa bertahan di masa sulit sampai akhirnya mengalami hidup berkelimpahan. Itu semua dialami Yakub karena Ia mengasihi Tuhan Allahnya.

Tiga, Yakub bisa sabar mengatasi penipuan 

Mungkin karena Yakub menyadari bahwa dirinya pernah menipu ayahnya dan mencuri berkat kesulungan kakaknya akhirnya dirinya ditipu oleh pamannya. Selain itu ia menyadari bahwa pada awalnya ia tidak membawa apa-apa sekarang ia dikarunia istri-istri, anak-anak, pembantu-pembantu dan berkat-berkat materi lainnya.  Ia menyadari bahwa Tuhan dan janji-Nya melalui mimpi beserta dengannya. Faktor cintanya yang begitu kuat terhadap Rahel juga menjadi pendorong kuat sehingga Yakub tetap bertahan menghadapi segala kecurangan pamannya. Alkitab mengatakan Yakub telah ditipu sampai sepuluh kali berkenaan dengan upahnya oleh Laban, sang paman (Kej 31:7). Terlalu banyak kecurangan-kecurangan yang dilakukan Laban, pamannya dan yang terakhir adalah Laban menyembunyikan ternak-ternak yang seharusnya menjadi hak Yakub dan memberikannya kepada anak-anak Laban untuk digembalakan (Kej 30: 31-35) Namun Yakub sendiri membalas kecurangan pamannya dengan ‘kecurangan’ melalui caranya sendiri. Yakub persis tahu bagaimana cara memperoleh ternak-ternak seperti yang diinginkannya melalui segala bentuk trik yang hanya dirinya yang paham hal itu (Kej 30:37-42). Hasilnya Yakub memperoleh ternak-ternak yang kuat, sehat dan banyak sedangkan pamannya memperoleh yang lemah, yang tidak elok dan sedikit jumlahnya. Yakub menjadi semakin kaya, semakin berlimpah dalam peternakan dan juga dalam jumlah pembantunya. Kelihatannya Tuhan Allah mendukung dan memberkati kecurangan Yakub karena Yakub terus menjadi korban kecurangan sang Paman.  Dengan hikmat yang dari Tuhan maka Tuhan membalikkan kecurangan pamannya itu justru menjadi berkat yang semakin melimpah bagi Yakub dan seisi rumah tangganya. Jangan takut dicurangi dan tetaplah bertahan karena mata Tuhan tidak tertutup melihat ketidakadilan dan segala bentuk kejahatan yang terjadi.  Ia justru memakai segala kecurangan yang terjadi menjadi berkat yang berlimpah setelah kita lulus dalam ujian kesabaran.

Previous
Previous

Pertempuran antara Dua Kerajaan

Next
Next

Visionary Disciples (Murid yang Bervisi) - Bagian II