Kekekalan

Oleh : Pst. Max Chandra

Dalam Alkitab banyak ayat-ayat yang berbicara tentang kekal. Hidup kekal, Allah yang kekal, surga yang kekal dan banyak lagi. Apakah kekekalan itu? Di dunia ini tidak ada yang kekal, tidak ada yang sempurna secara mutlak. Dalam matematika tidak ada angka kekal atau tidak terhingga, yang ada adalah mendekati tidak terhingga.

Dunia ini terdiri dari tiga unsur pokok yaitu materi, ruang dan waktu. Apakah pasir di pantai, air di laut, virus dan bintang di langit jumlahnya tidak terhingga? Apakah wilayah alam semesta ini luasnya tidak terhingga? Tidak!! Semuanya dapat terhitung, hanya sulit menghitungnya. Jika kita mau menghitung jumlah pasir di pantai, mungkin seumur hidup kita belum selesai. Demikian juga jumlah bintang di langit.

Secara logika alam semesta ini ada batasnya karena terbuat dari unsur materi, materi terbatas. Tetapi di manakah batas alam semesta ini? Bagaimana menghitung volume isi alam semesta ini? Kita berada pada sistim Matahari yang mempunyai 9 planet dan paling ujung ialah planet Pluto. Matahari ini adalah salah satu bintang di dalam Galaksi yaitu Galaksi Bima Sakti. Satu Galaksi mungkin berjuta banyaknya bintang, dan salah satu bintang dalam Galaksi ialah Matahari. Jadi betapa kecil Matahari di dalam Galaksi Bima Sakti.

Alam semesta mempunyai banyak Galaksi, betapa luas alam semesta ini. Sering ditemukan bintang baru oleh pada peneliti benda-benda angkasa. Mengapa bintang ini baru dikenal? Ada bintang yang cahayanya baru sampai ke bumi sejak diciptakan. Dapat dibayangkan betapa jauhnya bintang itu? Kalau bumi ini diciptakan sepuluh ribu tahun yang lalu maka perjalanan waktu cahaya bintang itu adalah 10,000 tahun x 365 hari x 24 jam x 3600 detik x 300,000 KM kecepatan cahaya KM jauhnya. Mungkin 10 tahun lagi ditemukan bintang baru yang cahayanya baru sampai ke bumi, tentu jaraknya lebih jauh lagi. Itulah sebabnya Mazmur 8:3 mengatakan “Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang kau tempatkan: apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia sehingga Engkau mengindahkannya?” Alam semesta yang luasnya hampir tidak terhingga ini masih lebih kecil dari tidak terhingga atau kekekalan, betapa besarnya kekekalan itu.

Alam semesta ini kapan diciptakan? Tentulah alam ini ada awalnya, tetapi kapankah awalnya? Tentu sebelum Adam dan Hawa diciptakan, sebelum Matahari dan bumi diciptakan, bahkan sebelum ada malaikat dan iblis, mungkin sebelum Surga.  Kapan? Kita tidak dapat membayangkannya kapan Surga diciptakan, bagaimana keadaan Allah sebelum Surga di manakah tempat tinggal Allah? Kita hanya dapat melihatnya dengan iman. Banyak hal yang tidak dapat dimengerti tetapi dapat diimani.

Yohanes 1:1 mengatakan : “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu ialah Allah.” “Pada mulanya” inilah kekekalan itu. Dan betapa ajaibnya janji Allah bahwa Yesus akan datang membawa orang percaya ke rumah Bapa yang kekal. Yoh 14:1-3, Orang percaya akan tinggal bersama Yesus di surga kekal karena di dalam diri manusia ada unsur kekalnya. Hanya manusia yang bisa memikirkan kekekalan dan suatu hari akan mengalami kenyataan kekekalan itu yaitu hidup yang kekal atau binasa yang kekal. Orang percaya bersyukur ada jaminan hidup yang kekal.

Previous
Previous

Yesus Kristus Perantara Sejati - Bagian I

Next
Next

Penderitaan menuju Kemuliaan