Be a light that leads to Wonderful Light!

Oleh: Pdt. Selamet Yahya Hakim

Be a light that leads to Wonderful Light!

Baru-baru ini kita yang hidup di bumi bisa menyaksikan gerhana bulan, yang mana pada saat gerhana terjadi, bulan terlihat merah warnanya. Kita yang ada di Hongkong bisa menyaksikannya walau dalam hitungan menit saja, sementara itu di belahan bumi yang lain bisa menyaksikan lebih lama.

Secara ilmu pengetahuan, kita tahu bahwa bulan tidak memiliki kekuatan atau sumber cahaya. Namun secara kasat mata, kita bisa melihat bahwa di antara banyaknya benda di langit yang bercahaya, maka bulan adalah benda kedua yang terlihat lebih terang setelah matahari dan disusul oleh bintang. Lebih-lebih pada saat gerhana bulan terjadi.

Pertanyaannya adalah apa yang menyebabkan bulan bercahaya?

Pertama, bulan bercahaya karena ia memantulkan cahaya yang diterimanya dari matahari.

Kedua, terang atau gelapnya bulan, bergantung dalam posisinya dengan matahari.

Ketiga, bentuk permukaan bulan yang berwarna abu abu dan bergelombang yang menyebabkan bulan memantulkan cahaya matahari.

Catatan ilmiah ini mempunyai makna rohani bagi kita sebagai anak Tuhan. Menjadi terang dan hidup memancarkan terang adalah catatan Alkitab.

Matius 5:14 dan 16 berkata: Kamu adalah terang dunia, … dilanjutkan dengan hendaklah terangmu bercahaya. Petrus mengajarkan bahwa orang percaya adalah orang yang dipanggil dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Pet 2:9).

Dilanjutkan oleh Paulus dalam Efesus 5: 8 bahwa orang percaya harus hidup sebagai anak anak terang, … supaya kamu bercahaya seperti bintang-bintang (Fil. 2:15).

Berkaitan dengan status dan tugas menjadi terang, setidak nya ada tiga hal yang patut kita renungkan.

Pertama: apa wujud hidup menjadi terang.
Kedua: bagaimana kita bisa kuat menjadi terang.
Ketiga: apa tujuan menjadi terang.

1. Wujud hidup menjadi terang.

Dalam Efesus 5:9, jelas dikatakan bahwa terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran. Sebagai pembedanya di ayat 11, lawan dari perbuatan terang adalah perbuatan kegelapan. Dan yang sama dengan perbuatan kegelapan adalah perbuatan kedagingan, yang di catat dalam Galatia 5:18-21.

2. Kekuatan menjadi terang.

Allah adalah terang, jika kita tinggal dalam Allah, maka otomatis kita akan memiliki terang. Tinggal dalam Allah artinya memiliki persekutuan dengan Allah.

Contoh yang paling nyata adalah Musa yang tinggal bersama Allah di gunung Sinai (Kel. 34:29)

3. Tujuan hidup menjadi terang.

Poin 1 dan 2 akan menjadi sia-sia jika kerhasilan kita mewujudkan Terang adalah untuk pemuliaan diri. Karena tujuan kita menjadi terang bukan menarik orang datang menyembah kita, melainkan agar mereka memuliakan Bapa di Sorga (Mat. 5:16).

Sebagai penutup, terang seperti apa yang sudah engkau pancarkan di sekelilingmu? Lakukanlah sekarang! Supaya orang di sekelilingmu bisa melihat Wonderful Light.

Previous
Previous

Keluarga Adam, Bagian I

Next
Next

Tujuan Hidup Yang Baru